Jakarta (ANTARA Kalbar) - Kementerian Pertanian saat ini tengah merancang penyusunan kebijakan moratorium atau penghentian konversi atau alih fungsi lahan pertanian untuk non-pertanian.

Menteri Pertanian Suswono di Jakarta, Jumat mengatakan, laju alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian dari tahun ke tahun semakin meningkat bahkan saat ini menunjukkan gejala tidak terkendali.

"Oleh karena itu kita menyiapkan draft (rancangan) moratorium konversi lahan pertanian ini," katanya di sela penyerahan Penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara 2012.

Suswono menyatakan, ketentuan moratorium alih fungsi lahan pertanian tersebut nantinya dalam bentuk Inpres dan diharapkan tahun depan sudah bisa direalisasikan.

Menyinggung isi rancangan moratorium konversi lahan tersebut, Mentan, tidak menyatakan secara rinci pasalnya saat ini sedang dalam pembahasan.

Menurut dia, kebutuhan terhadap pangan ke depan semakin tinggi sehingga perlu diimbangi penyediaan lahan pertanian yang mencukupi.

"Konversi lahan saat ini tinggi akan turunkan produksi pangan kalau tidak disiapkan (lahan) dari sekarang," katanya.

Suswono mengungkapkan di sejumlah negara keberadaan lahan untuk pertanian begitu luas seperti Brasil terdapat areal hingga 30 juta hektar bagi budidaya kedelai sedangkan di Indonesia hanya 700 ribu hektar.

Sementara itu di Thailand luas areal tanaman padi mencapai 9 juta hektar sedangkan Indonesia yang jumlah penduduknya empat kali dari negara tersebut hanya memiliki lahan pertanian padi 13,5 juta hektar.

"Myanmar bisa surplus padi karena luas areal persawahannya lebih tinggi dibandingkan jumlah penduduknya," katanya.

Oleh karena itu, tambahnya, persoalan lahan pertanian, terutama menyangkut konversi ke non-pertanian harus segera diselesaikan.
 
(S025)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2012