Pontianak (Antara Kalbar) - Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) menempati peringkat kelima besar tingkat nasional untuk pencapaian kinerja tahun 2012.
"Berkat kerja keras, Kalbar menempati peringkat lima besar nasional," ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Dwi Listyawardani di Pontianak, Senin.
Ia mengaku cukup terkejut karena hingga pertengahan tahun posisi Kalbar masih di peringkat 33 dari seluruh Indonesia.
Namun, lanjut dia, dengan kerja keras semua pihak termasuk dengan kabupaten dan kota, hasil maksimal yang diperoleh.
Berdasarkan data Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, secara keseluruhan pencapaian untuk peserta KB baru 117 dari target. Sedangkan untuk penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang, tingkat pencapaian 119 persen. Khusus untuk metode operasi pria (MOP), realisasinya 290 persen dari target 180 peserta pada tahun 2012.
Kemudian, di bidang pembangunan kesejahteraan keluarga, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar juga menggandeng Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) dengan membentuk bina keluarga remaja, bina keluarga lansia. "Semua pencapaian diatas 100 persen," kata Dwi Listyawardani.
Ia menambahkan, pada tahun 2012 dilakukan pembenahan sistem pencatatan pelaporan dari sebelumnya masih manual menjadi online.
"Mungkin sebelum pertengahan tahun, banyak yang terlaporkan. Pelayanan ada, tetapi tidak atau belum terlaporkan," kata dia.
Ia mengakui, dengan sistem online yang terintegrasi, maka sistem pelaporan akan lebih akurat.
(T.T011/E001)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Berkat kerja keras, Kalbar menempati peringkat lima besar nasional," ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, Dwi Listyawardani di Pontianak, Senin.
Ia mengaku cukup terkejut karena hingga pertengahan tahun posisi Kalbar masih di peringkat 33 dari seluruh Indonesia.
Namun, lanjut dia, dengan kerja keras semua pihak termasuk dengan kabupaten dan kota, hasil maksimal yang diperoleh.
Berdasarkan data Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar, secara keseluruhan pencapaian untuk peserta KB baru 117 dari target. Sedangkan untuk penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang, tingkat pencapaian 119 persen. Khusus untuk metode operasi pria (MOP), realisasinya 290 persen dari target 180 peserta pada tahun 2012.
Kemudian, di bidang pembangunan kesejahteraan keluarga, Perwakilan BKKBN Provinsi Kalbar juga menggandeng Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) dengan membentuk bina keluarga remaja, bina keluarga lansia. "Semua pencapaian diatas 100 persen," kata Dwi Listyawardani.
Ia menambahkan, pada tahun 2012 dilakukan pembenahan sistem pencatatan pelaporan dari sebelumnya masih manual menjadi online.
"Mungkin sebelum pertengahan tahun, banyak yang terlaporkan. Pelayanan ada, tetapi tidak atau belum terlaporkan," kata dia.
Ia mengakui, dengan sistem online yang terintegrasi, maka sistem pelaporan akan lebih akurat.
(T.T011/E001)
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013