Pontianak (Antara Kalbar) - Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan Batalyon Infantri 123 Rajawali ikut membantu pelayanan kesehatan warga di perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak yang sulit dan jarang dijangkau oleh petugas medis.

"Selain kesehatan anggota yang ada di pos pengamanan, mereka juga ikut membantu melayani kesehatan para masyarakat yang ada di sekitar pos," kata Dokter Satgas, Kapten CKM dr Victorio Cht saat dihubungi dari Pontianak, Rabu.

Salah satu pos yang menjadi tempat Satgas Pamtas Perbatasan terletak di Dusun Gun Tembawang, Desa Suruh Tembawang, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau. Pos Gun Tembawang merupakan salah satu pos yang terjauh dan tersulit untuk dilalui.

Ia melanjutkan, ada dua alternatif jalan menuju dusun tersebut yakni melalui jalur sungai speedboat selama 6 jam dari Entikong, atau masuk dari Kampung Gun Sapit yang ada di wilayah Malaysia.

Ada sejumlah dusun yang berdekatan Dusun Gun Jemak dan Dusun Badat Lama. Ia menambahkan, dari kunjungan ke pos tersebut, ada petugas yang dikenal oleh hampir semua masyarakat dusun. "Yakni Serda Sugeng, Bintara Kesehatan Satgas Yonif 123 Rajawali yang sehari-hari bertugas di Pos Gun Tembawang," kata dia.

Tugas utama Serda Sugeng adalah untuk menjaga kesehatan dan mengobati rekan -rekannya di dalam satu pos. Selain itu, tugas tambahan melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang ada di sekitar pos mereka yaitu Dusun Gun Tembawang, Gun Jemak, Badat Lama dan Badat Baru.

Untuk menjangkau dusun-dusun tersebut, tidaklah mudah karena hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki menyusuri hutan, gunung dan sungai.

Dari Gun Tembawang menuju Gun Jemak misalnya, hanya dapat ditempuh berjalan kaki selama empat jam. Sedangkan untuk mencapai Dusun Badat Lama dan Baru membutuhkan waktu kurang lebih enam jam.

Sarana dan prasarana di dusun tersebut sangat minim. Ketika ada warga yang sakit, mereka memilih mengobati sendiri atau ke dukun karena ketiadaan petugas kesehatan yang siap sedia.

Ia mengutip cerita masyarakat bahwa ada petugas kesehatan namun karena medan dan akses yang sulit petugas tersebut hanya mampu datang tiga bulan bahkan terkadang tidak sama sekali.

Setiap minggu Sugeng bersama seorang rekannya berjalan mengitari dusun-dusun di sekitar wilayah Pos Gun Tembawang. Keramah-tamahan penduduk menjadi semangat buat petugas di Pos Pamtas untuk tetap bersemangat meski dilingkupi keterbatasan.

T011/



Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013