Pontianak (Antara Kalbar) - Ritual "naga buka mata" yang dimulai pukul 06.00 WIB - 08.30 WIB di Klenteng Kwan Ya Keng, Jalan Diponegoro Pontianak berjalan lancar, kata Ketua Panitia Cap Go Meh (CGM) Tahun 2013 Kota Pontianak, dari Yayasan Bhakti Suci Pontianak, Buyung Bunardi.

"Ada keistimewaan tersendiri, proses ritual 'naga buka mata' tahun ini, tampak semakin meriah, karena dalam waktu bersamaan juga diselenggarakan 'Pontianak City Road Race', di kawasan pusat perdagangan Pontianak," kata Buyung Bunardi, di Pontianak, Jumat.

Ia menjelaskan, ada enam replika naga yang melakukan ritual "naga buka mata" yang pertama melakukan ritual tersebut, yakni naga dari Yayasan Pemadam Kebakaran (YPK) Siaga, disusul Panca Bhakti, Budi Pekerti, Katulistiwa, Merdeka, dan dari perkumpulan naga sejahtera yang salah satu anggotanya dari Yayasan Bhakti Suci.

"Saat ini, keenam naga tersebut, ada yang pulang ke YPK masing-masing, dan ada juga yang melakukan kunjungan ke donatur," ujarnya.

Buyung menjelaskan, ritual "naga buka mata" dilakukan oleh seorang suhu yang kerasukan arwah Sun Go Kong (Dewa Kera), yang memberikan tanda merah pada mata replika naga yang berarti mata naga itu telah dibuka dan mempunyai kekuatan atau keajaiban dalam mengusir roh jahat.

Ritual naga buka mata dilakukan sebelum naga diarak keliling kota yang rencananya akan dilakukan di kawasan pecinan, yaitu Jalan Gajah Mada, Hijas dan Tanjungpura pada puncak perayaan Cap Go Meh (hari ke-15 Imlek) Minggu (24/2).

Ia menjelaskan, ritual "naga buka mata" dimaksudkan agar naga memberikan keajaiban, mengundang naga turun dari kayangan untuk memberikan berkah, membantu masyarakat Kalbar, keselamatan dan kebaikan di dunia.

Ketua Panitia Perayaan Cap Go Meh 2013 Pontianak menambahkan, ritual buka mata berawal dari cerita dahulu kala di kalangan masyarakat Tionghoa bahwa ada naga yang pernah berkelahi dengan seorang manusia dan terkena panah di bagian mata. Beruntung ada biksu yang mengobati dengan berbagai mantra sehingga mata naga dapat sembuh kembali.

"Menurut kepercayaan, setiap naga yang melakukan ritual buka mata, pada hari ke-16 Imlek harus dibakar agar tidak membahayakan keselamatan para pemain naga tersebut," ujar Buyung.

Bagi replika naga yang telah menjalani ritual "naga buka mata, pada hari ke16 Imlek, yakni Senin (25/2), akan menjalani ritual "naga tutup mata" di Klenteng Kwan Ya Keng, kemudian dilanjutkan kembali dengan menjalani ritual bakar naga di Kompleks Pemakaman YBS, Sungai Raya kilometer delapan, Kabupaten Kubu Raya, kata Buyung.

(A057/Z004)

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013