Pontianak (Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis meminta dilakukan pengkajian tentang kemungkinan pemindahan pusat pemerintahan provinsi mengingat kondisi Kota Pontianak yang semakin padat.

"Kota Pontianak semakin sempit, perlu dipikirkan kalau kantor Gubernur Kalbar tidak lagi di sini," ujar Cornelis pada acara Forum Konsultasi Publik Rancangan Awal RPJMD Tahun 2013 - 2018 di Pontianak, Selasa.

Menurut dia, di lokasi yang baru, sekaligus ditata menjadi kota yang lengkap dan moderen sebagai pusat pemerintahan.

Ia melanjutkan, lokasi yang dibutuhkan misalnya luasnya dua ribu hektare atau mungkin 20 ribu hektare.

Cornelis mengakui, untuk menyiapkan kota yang baru, memerlukan waktu yang lama.

Ia mencontohkan Malaysia yang memindahkan pusat pemerintahan dari Kuala Lumpur ke Putrajaya.

"Kuala Lumpur dulu menjadi pusat pemerintahan, pusat bisnis, sehingga menjadi sumpek," kata Cornelis.

Ia menilai, Kota Pontianak lebih tepat menjadi pusat pendidikan dan ekonomi karena sudah terbentuk ke arah itu.

Mengenai lokasi yang tepat, Cornelis enggan menjawab. "Butuh dikaji secara teliti," ujar Cornelis setelah acara tersebut.

Ia menambahkan, proses tersebut tidak mudah, murah dan singkat. "Mungkin 30 tahun belum selesai," kata dia.

Gubernur selanjutnya, ujar Cornelis, dapat meneruskan tahap demi tahap rencana pembangunan kota pemerintahan yang baru.

(T.T011/M026)

Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013