Entikong (Antara Kalbar) - Puluhan warga perbatasan di Kalimantan Barat, mendapat pelayanan gratis operasi katarak yang didukung Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan Yonif 123 Rajawali di Puskesmas Entikong, Kabupaten Sanggau, Sabtu.

Menurut Komandan Batalyon 123 Rajawali, Letkol (Inf) David Hasibuan di Entikong, kegiatan ini merupakan bagian dari program gabungan yang melibatkan banyak pihak.

"Ini bagian dari kegiatan `Bhakti Negeri di Lintas Batas Menuju Indonesia Sejahtera`," ujar dia.

Ia melanjutkan, warga yang dioperasi itu berasal dari berbagai desa di kecamatan di dua kabupaten yakni Sintang dan Sanggau yang ada di wilayah perbatasan.

Diantaranya dari Entikong, Balai Karangan, Suruh Tembawang, Sungai Daun (Kabupaten Sanggau) dan Senaning (Kabupaten Sintang).

"Mereka tinggal di dekat pos-pos satgas yang tersebar di perbatasan," ujar dia.

Ia mengungkapkan, tim medis dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto dilibatkan dengan mengirim tiga dokter spesialis mata dan dua paramedik pendukung.

Setiap operasi diperkirakan butuh waktu 30 menit. Sedangkan jumlah warga yang dilayani ditargetkan 40 orang.

David Hasibuan menambahkan, selain tugas pokok menjaga perbatasan, pelayanan kesehatan itu untuk membantu mengatasi kesulitan warga di perbatasan.

"Sekaligus bentuk kemanunggalan TNI dan rakyat," ujar dia.

Letkol CKM dr Donny Aldian Sp M, salah seorang dokter yang terlibat dalam kegiatan itu menjelaskan, katarak merupakan kekeruhan lensa mata yang lebih disebabkan faktor usia terutama yang berusia 60 tahun ke atas.

"Penderita umumnya mengeluhkan penglihatan buram yang kalau dibiarkan akan menjadi buta katarak," kata Donny Aldian.

Dokter lain yang ikut yakni Kol CKM dr Herman Noor Sp M, dr Amalia Lestari Sp M yang dibantu Agus Maulana dan Isroh Hayati.

Sadrun, 71, asal Senaning, Kabupaten Sintang, diantar oleh anggota Satgas yang menempati pos di desa itu. Jarak tempuh puluhan kilometer menggunakan sepeda motor, lima jam perjalanan.

"Kami dua orang dari Senaning," kata Sadrun.

David Hasibuan mengatakan, ada juga warga dari Suruh Tembawang yang harus menyusuri sungai selama lima jam dan dijemput anggota satgas.

(T011/Z002)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013