Pontianak (Antara Kalbar) - Pemerintah Kota Pontianak menyatakan dukungannya terhadap Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Kalimantan Barat, untuk mengembangkan anak cabangnya di setiap kecamatan yang ada di Pontianak, juga di kabupaten/kota provinsi itu.
"Bahkan sebagai bentuk dukungan terhadap pemberian ASI eksklusif, kami telah menerbitkan Perwa No. 12/201 tentang ASI Eksklusif," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji saat menghadiri peresmian Komunitas Kalbar Peduli ASI (KPA) menjadi cabang AIMI Kalbar di Pontianak, Sabtu.
Sutarmidji menjelaskan, Perwa tersebut dibuat sebagai bentuk dukungan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan yang selama ini masyarakat mulai cenderung menggunakan susu formula karena terpengaruh iklan.
Padahal dampak susu formula tersebut tidak baik bagi si bayi dan ibu yang melahirkan tetapi tidak menyusui, ujarnya.
"Anjuran menyusui saja juga diatur dalam agama Islam, yakni dianjurkan untuk menyusui bayinya hingga 24 bulan," ujarnya.
Menurut Sutarmidji, pemberian ASI sebagai media hubungan seorang ibu dan anaknya, sehingga banyak sekali manfaatnya dalam menciptakan generasi yang bisa menghargai ibunya.
Ketua AIMI Pusat Mia Sutanto berharap dengan telah dibentuknya AIMI Kalbar, secara berharap AIMI juga mulai dibentuk di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalbar.
"Kami mendukung sepenuhnya AIMI Kalbar dalam mensosialisasikan pemberian ASI eksklusif kepad bayi untuk anak-anak generasi emas di Kalbar dan Indonesia umumnya," kata Mia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Bahkan sebagai bentuk dukungan terhadap pemberian ASI eksklusif, kami telah menerbitkan Perwa No. 12/201 tentang ASI Eksklusif," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji saat menghadiri peresmian Komunitas Kalbar Peduli ASI (KPA) menjadi cabang AIMI Kalbar di Pontianak, Sabtu.
Sutarmidji menjelaskan, Perwa tersebut dibuat sebagai bentuk dukungan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan yang selama ini masyarakat mulai cenderung menggunakan susu formula karena terpengaruh iklan.
Padahal dampak susu formula tersebut tidak baik bagi si bayi dan ibu yang melahirkan tetapi tidak menyusui, ujarnya.
"Anjuran menyusui saja juga diatur dalam agama Islam, yakni dianjurkan untuk menyusui bayinya hingga 24 bulan," ujarnya.
Menurut Sutarmidji, pemberian ASI sebagai media hubungan seorang ibu dan anaknya, sehingga banyak sekali manfaatnya dalam menciptakan generasi yang bisa menghargai ibunya.
Ketua AIMI Pusat Mia Sutanto berharap dengan telah dibentuknya AIMI Kalbar, secara berharap AIMI juga mulai dibentuk di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Kalbar.
"Kami mendukung sepenuhnya AIMI Kalbar dalam mensosialisasikan pemberian ASI eksklusif kepad bayi untuk anak-anak generasi emas di Kalbar dan Indonesia umumnya," kata Mia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013