Pontianak (ANTARA) - Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Daerah Kalbar menggencarkan edukasi kepada ibu-ibu agar menyusui bayi secara eksklusif.
"Edukasi terus kami gencarkan kepada masyarakat, karena lingkunganlah yang menentukan kesuksesan seorang ibu untuk dapat menyusui bayinya eksklusif sejak usia enam bulan hingga dua tahun lebih,” kata Ketua AIMI Kalimantan Barat, Aditya Galih Mastika saat menghadiri peringatan Puncak Menyusui Dunia 2022 di Pontianak, Minggu.
Ditya berharap dengan kegiatan itu maka masyarakat lebih peduli akan pentingnya memotivasi demi kesuksesan menyusui.
Dia menambahkan, puncak peringatan Pekan Menyusui Dunia 2022 dilaksanakan serentak di empat negara Asia Tenggara yakni Indonesia, Malaysia, Brunai Darussalam dan Timur Leste.
Kegiatan di Indonesia diikuti delapan daerah yaitu Aceh, Sumatra Barat mewakili Sumatera; Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan mewakili Pulau Kalimantan; DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Barat mewakili Pulau Jawa dan Nusa Tenggara; serta Sulawesi Selatan dan Sorowako mewakili Pulau Sulawesi.
Menurut dia, hampir 28 lebih cabang AIMI seluruh Indonesia ikut ambil bagian dalam gerakan “Payung Putih Berjalan” yang diselenggarakan serentak hari ini.
“Kami di sini hadir mewakili Pulau Kalimantan, dan ikut ambil bagian dalam orasi untuk memberitahukan kepada khalayak ramai mengenai pentingnya peran yang lebih untuk menyusui sebagai tema besar Pekan Menyusui Dunia tahun ini,” ungkap Ditya.
Dalam kegiatan tersebut, acara dibuka dengan senam Zumba bersama dilanjutkan dengan penandatanganan payung putih sebagai bentuk dukungan dalam menyusui.
Pada acara tersebut AIMI Kalbar tidak sendiri, ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Kota Pontianak, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak, serta Puskesmas Kampung Bangka Pontianak Tenggara.
Hadir pada kegiatan tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Asror, Ketua Persagi Kota Pontianak Herkulana, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harry, Ketua IDAI Kalbar dr Budi, Kepala Puskesmas Kampung Bangka, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Pontianak Multi Juto Bhatarendro serta dr Nevita Bachtiar dari IDI.