Pontianak (Antara Kalbar) - Lili (21) seorang gadis korban tewas kebakaran rumah toko, Senin (8/4), merupakan tulang punggung keluarga yang sebelum musibah itu, salah seorang karyawan di Percetakan Arta Grafistama di Jalan Pahlawan Pontianak.

"Anak saya Lili sejak bekerja di Percetakan Arta Grafistama telah menjadi 'tulang punggung' keluarga kami," kata Jainun ibunda Lili di Pontianak, Selasa.

Jainun menyatakan, kini anaknya sudah terbaring di pemakaman Muslim di Gang Sederhana Jalan Ya`M Sabran, Kelurahan Tanjung Hulu, Kecamatan Pontianak Timur.

Ibunda Lili kini hanya bisa meratapi kepergian putrinya, yang tewas secara tragis, karena menjadi korban kebakaran ruko di tempatnya bekerja.

"Ibunya belum bisa banyak bicara, saat ini hanya bisa terdiam," ujar bibi Lili sambil mengusap air matanya, yang tidak kuasa menahan air matanya.

Razali ayah Lili menyatakan, anaknya termasuk anak yang pendiam, namun selalu berjuang sebisa mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi keluarga dan orang tua. "Karena Lili merupakan tulang punggung keluarga kecil kami," ungkap Razali.

Cita-cita Lili yang belum kesampaian hingga ia menghembuskan nafas terakhirnya, yakni untuk melanjutkan pendidikannya hingga perguruan tinggi di jurusan komputer.

"Padahal tahun ini Lili sudah berencana kuliah, namun kini impiannya sudah sirna," ujar Razali.

Lili alumni lulusan SMAN 9 Pontianak, dalam kesehariannya dipanggil dengan sebutan "Hyung" yang berarti kakak dalam bahasa Korea, karena korban seorang pecinta komik Korea dan Jepang, sehingga para sahabatnya memberikan gelar dengan sebutan "Hyung".

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polresta Pontianak Ajun Komisaris (Pol) Puji Priyatno mengatakan, motif pelaku (Chung Meng, 70) yang nekat bakar diri hingga menyebabkan empat ruko hangus dan dua korban meninggal termasuk pelaku dan korban lainnya Lili, karena sakit hati, akibat sering ditagih karena berutang kepada Cosmas selaku pemilik Percetakan Arta Grafistama.

Pewarta: Andilala

Editor : Andilala


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013