Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak, Herri Mustamin menyatakan, perbedaan harga BBM bersubsidi antara kelompok kendaraan bermotor dan kendaraan plat kuning dengan kendaraan roda empat pribadi, akan rawan terjadi penyelewengan.
"Kalau sampai rencana penyesuaian harga dan pengendalian BBM bersubsidi terealisasi, maka BBM bersubsidi untuk kendaraan roda dua dan plat kuning sangat rawan diselewengkan, karena ada celah untuk para spekulan bermain dengan BBM bersubsidi," kata Herri Mustamin di Pontianak, Sabtu.
Herri menjelaskan, sebaiknya pemerintah mengkaji dahulu rencana penyesuaian harga BBM bersubsidi jenis premium tersebut, karena kasusnya akan sama dengan penjualan BBM bersubsidi jenis solar yang sering langka karena banyak diselewengkan.
"Pemerintah sebaiknya mencari alternatif lain agar BBM bersubsidi tidak sampai dinaikkan, karena dampaknya hanya akan menyengsarakan masyarakat kecil," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, politisi Partai Golkar tersebut juga menyayangkan, kenapa isu terkait rencana penyesuaian harga BBM bersubsidi sampai di "lemparkan" sehingga membuat masyarakat panik dan berdampak pada naiknya inflasi.
"Padahal belum tentu rencana itu nantinya direalisasikan, tetapi akibat dari isu tersebut sudah membuat masyarakat resah," katanya.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kalau sampai rencana penyesuaian harga dan pengendalian BBM bersubsidi terealisasi, maka BBM bersubsidi untuk kendaraan roda dua dan plat kuning sangat rawan diselewengkan, karena ada celah untuk para spekulan bermain dengan BBM bersubsidi," kata Herri Mustamin di Pontianak, Sabtu.
Herri menjelaskan, sebaiknya pemerintah mengkaji dahulu rencana penyesuaian harga BBM bersubsidi jenis premium tersebut, karena kasusnya akan sama dengan penjualan BBM bersubsidi jenis solar yang sering langka karena banyak diselewengkan.
"Pemerintah sebaiknya mencari alternatif lain agar BBM bersubsidi tidak sampai dinaikkan, karena dampaknya hanya akan menyengsarakan masyarakat kecil," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, politisi Partai Golkar tersebut juga menyayangkan, kenapa isu terkait rencana penyesuaian harga BBM bersubsidi sampai di "lemparkan" sehingga membuat masyarakat panik dan berdampak pada naiknya inflasi.
"Padahal belum tentu rencana itu nantinya direalisasikan, tetapi akibat dari isu tersebut sudah membuat masyarakat resah," katanya.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013