Jakarta (Antara Kalbar) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi menunggu kesiapan kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat.
"BBM akan dinaikkan bila dana kompensasi sudah siap," kata Presiden saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Selasa.
Kepala Negara mengatakan pemerintah menginginkan ketika berlaku harga BBM subsidi yang baru maka kompensasi bagi masyarakat miskin dapat langsung disalurkan sehingga tidak jeda waktu.
"Tidak boleh ada gap waktu, maka tergantung dana kompensasi siap, pemerintah sudah siapkan rencananya. Rencana kami apa saja, berapa lama (kompensasi diberikan-red) , akan segera disampaikan ke DPR RI dalam bentuk RAPBN -P 2013," kata Presiden.
Kepala Negara mengharapkan pembahasan RAPBN-P 2013 dengan DPR dapat selesai pada Mei mendatang sehingga dana kompensasi sudah tersedia dan kenaikan harga BBM bersubsidi akan diberlakukan.
"Pemerintah berharap agar pembahasan APBN-P ini bisa dipercepat, saya berharap kita bisa berkonsultasi, saya ingin bulan Mei ini pembahasan APBN-P ini selesai karena ada 'sense of urgency', termasuk (pembahasan-red) kompensasi bagi mereka (masyarakat-red) yang perlukan," katanya.
Dalam sambutannya di depan seluruh peserta Musrenbangnas, Presiden mengatakan pengurangan subsidi bahan bakar harus dilakukan untuk mengurangi beban anggaran dan juga menjaga keselahatn fiskal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"BBM akan dinaikkan bila dana kompensasi sudah siap," kata Presiden saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Selasa.
Kepala Negara mengatakan pemerintah menginginkan ketika berlaku harga BBM subsidi yang baru maka kompensasi bagi masyarakat miskin dapat langsung disalurkan sehingga tidak jeda waktu.
"Tidak boleh ada gap waktu, maka tergantung dana kompensasi siap, pemerintah sudah siapkan rencananya. Rencana kami apa saja, berapa lama (kompensasi diberikan-red) , akan segera disampaikan ke DPR RI dalam bentuk RAPBN -P 2013," kata Presiden.
Kepala Negara mengharapkan pembahasan RAPBN-P 2013 dengan DPR dapat selesai pada Mei mendatang sehingga dana kompensasi sudah tersedia dan kenaikan harga BBM bersubsidi akan diberlakukan.
"Pemerintah berharap agar pembahasan APBN-P ini bisa dipercepat, saya berharap kita bisa berkonsultasi, saya ingin bulan Mei ini pembahasan APBN-P ini selesai karena ada 'sense of urgency', termasuk (pembahasan-red) kompensasi bagi mereka (masyarakat-red) yang perlukan," katanya.
Dalam sambutannya di depan seluruh peserta Musrenbangnas, Presiden mengatakan pengurangan subsidi bahan bakar harus dilakukan untuk mengurangi beban anggaran dan juga menjaga keselahatn fiskal.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013