Kairo (Antara/Xinhua-OANA) - Kementerian Kesehatan Mesir, Sabtu (4/5), menyatakan 25 mahasiswa "diduga" keracunan di satu asrama di Universitas Al-Azhar, yang telah dua kali dilanda peristiwa semacam itu pada April.
Kementerian tersebut mengatakan mahasiswa itu dibawa ke beberapa rumah sakit yang berdekatan dan 14 di antara mereka telah diperkenankan pulang, kata kantor berita resmi Mesir, MENA. Namun saat persisnya peristiwa tersebut tidak dijelaskan.
Jika benar, peristiwa itu akan menjadi yang ketiga semacamnya dalam lima pekan, setelah lebih dari 500 mahasiswa Universitas Al-Azhar jatuh sakit setelah mereka mengkonsumsi ayam yang sudah basi pada malam 1 April, dan 179 mahasiswa lagi jatuh sakit setelah makan siang yang dilaporkan meliputi tuna yang sudah busuk di universitas yang sama pada 29 April.
Peristiwa pada 1 April berakhir dengan pemecatan rektor Universitas Al-Azhar Osama Al-Abd; dan setelah kasus kedua, Presiden Mesir Mohamed Moursi menyerukan penyelidikan segera kasus keracunan makanan yang terulang di kampus itu. Presiden Mesir tersebut telah diberitahu mengenai keamanan pangan yang bertambah buruk di asrama Universitas Al-Azhar oleh pemimpin perhimpunan mahasiswa.
Sebagian tokoh oposisi menuduh Ikhwanul Muslimin, pendukung utama Moursi, merencanakan kasus keracunan makanan di Universitas Al-Azhar itu, dalam upaya untuk menjatuhkan Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed At-Tayyeb, dan menggantinya dengan orang yang berafiliasi pada Ikhwanul Muslimin, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad.
Namun Ikhwanul Muslimin dan sayap politiknya --Partai Keadilan dan Kebebasan-- telah berulangkali membantah pernyataan tersebut dan mencapinya tidak berdasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Kementerian tersebut mengatakan mahasiswa itu dibawa ke beberapa rumah sakit yang berdekatan dan 14 di antara mereka telah diperkenankan pulang, kata kantor berita resmi Mesir, MENA. Namun saat persisnya peristiwa tersebut tidak dijelaskan.
Jika benar, peristiwa itu akan menjadi yang ketiga semacamnya dalam lima pekan, setelah lebih dari 500 mahasiswa Universitas Al-Azhar jatuh sakit setelah mereka mengkonsumsi ayam yang sudah basi pada malam 1 April, dan 179 mahasiswa lagi jatuh sakit setelah makan siang yang dilaporkan meliputi tuna yang sudah busuk di universitas yang sama pada 29 April.
Peristiwa pada 1 April berakhir dengan pemecatan rektor Universitas Al-Azhar Osama Al-Abd; dan setelah kasus kedua, Presiden Mesir Mohamed Moursi menyerukan penyelidikan segera kasus keracunan makanan yang terulang di kampus itu. Presiden Mesir tersebut telah diberitahu mengenai keamanan pangan yang bertambah buruk di asrama Universitas Al-Azhar oleh pemimpin perhimpunan mahasiswa.
Sebagian tokoh oposisi menuduh Ikhwanul Muslimin, pendukung utama Moursi, merencanakan kasus keracunan makanan di Universitas Al-Azhar itu, dalam upaya untuk menjatuhkan Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed At-Tayyeb, dan menggantinya dengan orang yang berafiliasi pada Ikhwanul Muslimin, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad.
Namun Ikhwanul Muslimin dan sayap politiknya --Partai Keadilan dan Kebebasan-- telah berulangkali membantah pernyataan tersebut dan mencapinya tidak berdasar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013