Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya membantah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan beserta delegasi keluar ruangan atau "walk out" saat Presiden RI Prabowo Subianto mendapat giliran untuk berpidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) D-8 di Mesir.
Sebelumnya, berdasarkan potongan video yang memperlihatkan sejumlah delegasi KTT D-8 berjalan keluar dari ruangan saat Prabowo menyampaikan pidatonya dalam KTT D-8 yang diselenggarakan di Kairo, Mesir pada Kamis (19/12).
"Ya tidak (walk out) lah. Itu di sesi kedua di KTT D-8, sesi khusus yang membahas Gaza dan Lebanon. Pak Presiden Prabowo harusnya menjadi pembicara pertama, seperti di sesi satu," kata Mayor Teddy, sapaan akrabnya, saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin.
Teddy menjelaskan bahwa dalam sesi kedua KTT D-8, Presiden Prabowo seharusnya mendapat giliran pertama saat menyampaikan pidato, seperti pada sesi pertama.
Namun, sesi pertama mundur di luar jadwal, yakni sekitar pukul 14.30 waktu setempat, sedangkan pada jadwal seharusnya selesai pukul 12.30 waktu setempat.
Akhirnya, sesi dua yang dijadwalkan mulai pada pukul 13.00 waktu setempat, baru dimulai pada pukul 15.00 waktu setempat.
"Sebelum sesi dua dimulai, Presiden Prabowo dan Presiden Erdogan makan siang bersama dan duduk bersebelahan," kata Teddy.
Teddy menceritakan bahwa Presiden Erdogan pun meminta izin untuk bertukar urutan giliran berbicara dengan Prabowo karena ingin meninggalkan lokasi pleno lebih awal.
Dengan begitu pada saat sesi dua dimulai, Presiden Erdogan berbicara lebih dulu, dan menyampaikan permohonan maafnya karena meninggalkan lokasi KTT.
Usai Presiden Erdogan selesai menyampaikan pidato soal kemerdekaan Palestina, Teddy mengatakan bahwa Presiden Prabowo kemudian mendapat giliran berbicara.
Dalam video tersebut, saat Presiden Erdogan meninggalkan lokasi, seolah ia "walk out" saat Presiden Prabowo berbicara.