Jakarta (Antara Kalbar) - Peneliti Senior CSIS J Kristiadi menegaskan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono telah gagal mengangkat citra dan elektabilitas partai karena sejak dipegang justru terus mengalami penurunan.
"SBY telah gagal naikan elektabilitas Partai Demokrat," kata Peneliti Senior CSIS J Kristiadi di sela-sela diskusi Pilar Negara di Senayan Jakarta, Senin.
Diskusi yang mengambil tema "Mengatasi apatisme publik terhadap parpol" menghadirkan nara sumber Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari, Pakar hukum Tata Negara Irmanputra Sidin dan peneliti senior CSIS J Kristiadi.
Lebih lanjut Kristiadi menegaskan kinerja pemerintahan SBY sangat berpengaruh terhadap citra dan elektabilitas PD.
Menurut Kristiadi masyarakat tidak merasakan secara langsung kinerja pemerintahan SBY. Kristiadi mencontohkan bagaimana setiap tahun orang meninggal sia-sia dalam kecelakaan lalu lintas arus mudik lebaran. Dan pemerintahan SBY sepertinya tidak berbuat apapun.
Sebelumnya CSIS merelease hasil survei yang menyatakan elektabilitas atau tingkat dukungan publik terhadap Partai Demokrat menjelang Pemilu 2014 tidak merangkak naik meskipun Anas Urbaningrum telah lengser dari jabatan Ketua Umum DPP Demokrat.
Survei itu melibatkan 1.635 responden di 31 provinsi dan dilakukan pada 9-16 April 2013.
Hasil dari survei itu, elektabilitas Demokrat melorot di urutan ke empat dengan angka 7,1 persen. Padahal, hasil survei CSIS ketika Anas masih menjabat di Juli 2012, elektabilitas Demokrat masih 11,1 persen.
Menurut Kristiadi, kekuatan SBY sangat ditopang oleh citra sehingga sangat rapuh. Citra SBY positif ketika masih bisa mempertahankan sebagai darling publik dan media.
Kristiadi mengatakan, sebagai pemimpin parpol, apalagi kepala pemerintahan, SBY semestinya ditopang oleh keberhasilan dalam menunaikan tugas. Menjual citra, kata dia, sangat mudah hilang.
Kristiadi menambahkan, jika sikap SBY tersebut terus dipertahankan, maka semakin lama elektabilitas Demokrat malah akan kembali turun.
(Yuniardi)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"SBY telah gagal naikan elektabilitas Partai Demokrat," kata Peneliti Senior CSIS J Kristiadi di sela-sela diskusi Pilar Negara di Senayan Jakarta, Senin.
Diskusi yang mengambil tema "Mengatasi apatisme publik terhadap parpol" menghadirkan nara sumber Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari, Pakar hukum Tata Negara Irmanputra Sidin dan peneliti senior CSIS J Kristiadi.
Lebih lanjut Kristiadi menegaskan kinerja pemerintahan SBY sangat berpengaruh terhadap citra dan elektabilitas PD.
Menurut Kristiadi masyarakat tidak merasakan secara langsung kinerja pemerintahan SBY. Kristiadi mencontohkan bagaimana setiap tahun orang meninggal sia-sia dalam kecelakaan lalu lintas arus mudik lebaran. Dan pemerintahan SBY sepertinya tidak berbuat apapun.
Sebelumnya CSIS merelease hasil survei yang menyatakan elektabilitas atau tingkat dukungan publik terhadap Partai Demokrat menjelang Pemilu 2014 tidak merangkak naik meskipun Anas Urbaningrum telah lengser dari jabatan Ketua Umum DPP Demokrat.
Survei itu melibatkan 1.635 responden di 31 provinsi dan dilakukan pada 9-16 April 2013.
Hasil dari survei itu, elektabilitas Demokrat melorot di urutan ke empat dengan angka 7,1 persen. Padahal, hasil survei CSIS ketika Anas masih menjabat di Juli 2012, elektabilitas Demokrat masih 11,1 persen.
Menurut Kristiadi, kekuatan SBY sangat ditopang oleh citra sehingga sangat rapuh. Citra SBY positif ketika masih bisa mempertahankan sebagai darling publik dan media.
Kristiadi mengatakan, sebagai pemimpin parpol, apalagi kepala pemerintahan, SBY semestinya ditopang oleh keberhasilan dalam menunaikan tugas. Menjual citra, kata dia, sangat mudah hilang.
Kristiadi menambahkan, jika sikap SBY tersebut terus dipertahankan, maka semakin lama elektabilitas Demokrat malah akan kembali turun.
(Yuniardi)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013