Sungai Raya (Antara Kalbar) - Warga Kecamatan Kubu meminta KPU dan Bawaslu Kabupaten Kubu Raya untuk memanggil tim dari pasangan calon bupati dari jalur perseorangan, Tukirin, sebagai upaya mengklarifikasi pelaku pemalsuan tandatangan dan dukungan warga pada pasangan tersebut.
"Kami benar-benar tidak terima atas banyaknya pemalsuan dukungan yang dilakukan oleh sekelompok oknum tidak bertanggung jawab yang telah memalsukan tandatangan dan dukungan warga. Terlebih, hal ini terjadi tidak hanya di kecamatan Kubu, melainkan hampir di setiap kecamatan," kata tokoh masyarakat Desa Air Putih, Kecamatan Kubu, Rabain, di Sungai Raya, Senin.
Dia menilai KPU dan Bawaslu telah melakukan pembiaran atas kasus ini, karena meski sudah mengetahui banyak terjadi pemalsuan dukungan, sampai sekarang belum ditetapkan siapa pelakunya.
"Padahal, itu adalah hal yang tidak sulit untuk dilakukan, karena tinggal panggil pasangan yang bersangkutan, lalu tanyakan siapa-siapa timnya di lapangan. Namun, hal ini sepertinya belum dilakukan, padahal masalah ini benar-benar telah meresahkan warga dan telah mencoreng proses demokrasi di Kubu Raya," tuturnya.
Rabain menyatakan, di lapangan sempat terjadi konflik antar masyarakat, dimana masyarakat saling menuding antara mereka yang menjadi pelaku pemalsuan dukungan tersebut.
"Makanya kami minta agar hal ini bisa segera diatasi, karena jangan sampai menimbulkan konflik ditengah masyarakat yang berkelanjutan," katanya.
Dia mengatakan, di Desa Air Putih saja setidaknya ada sekitar 435 orang warga yang dipalsukan tandatangan dan dukungannya. Untuk itu dia meminta agar permasalahan ini cepat diselesaikan, agar tidak menimbulkan saling tuding diantara masyarakat.
Sementara itu, Rahmad, warga Desa Air putih lainnya menyatakan ada keganjilan dalam pemalsuan dukungan itu dimana semua administrasi dukungan yang diberikan oleh warga menggunakan E-KTP. Padahal, menurutnya, sampai saat ini saja masyarakat belum menerima E-KTP karena belum dibagikan oleh pemerintah kecamatan.
"Jadi jelas-jelas ini ada permainan beberapa oknum yang mencari keuntungan dari proses pemilu di Kubu Raya. Makanya, kami benar-benar tidak terima dengan hal ini," katanya.
Rahmad meminta kepada setiap calon yang akan maju dalam Pilkada Kubu Raya untuk lebih mendidik masyarakat dengan cara-cara yang baik dalam peroses politik.
"Kalau seperti ini, jelas-jelas sudah menyimpang. Bagaimana mau menjadi Bupati yang baik, kalau dalam proses pencalonan saja sudah melakukan penipuan, mau dijadikan apa Kubu Raya, kalau proses pemilunya saja sudah salah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kami benar-benar tidak terima atas banyaknya pemalsuan dukungan yang dilakukan oleh sekelompok oknum tidak bertanggung jawab yang telah memalsukan tandatangan dan dukungan warga. Terlebih, hal ini terjadi tidak hanya di kecamatan Kubu, melainkan hampir di setiap kecamatan," kata tokoh masyarakat Desa Air Putih, Kecamatan Kubu, Rabain, di Sungai Raya, Senin.
Dia menilai KPU dan Bawaslu telah melakukan pembiaran atas kasus ini, karena meski sudah mengetahui banyak terjadi pemalsuan dukungan, sampai sekarang belum ditetapkan siapa pelakunya.
"Padahal, itu adalah hal yang tidak sulit untuk dilakukan, karena tinggal panggil pasangan yang bersangkutan, lalu tanyakan siapa-siapa timnya di lapangan. Namun, hal ini sepertinya belum dilakukan, padahal masalah ini benar-benar telah meresahkan warga dan telah mencoreng proses demokrasi di Kubu Raya," tuturnya.
Rabain menyatakan, di lapangan sempat terjadi konflik antar masyarakat, dimana masyarakat saling menuding antara mereka yang menjadi pelaku pemalsuan dukungan tersebut.
"Makanya kami minta agar hal ini bisa segera diatasi, karena jangan sampai menimbulkan konflik ditengah masyarakat yang berkelanjutan," katanya.
Dia mengatakan, di Desa Air Putih saja setidaknya ada sekitar 435 orang warga yang dipalsukan tandatangan dan dukungannya. Untuk itu dia meminta agar permasalahan ini cepat diselesaikan, agar tidak menimbulkan saling tuding diantara masyarakat.
Sementara itu, Rahmad, warga Desa Air putih lainnya menyatakan ada keganjilan dalam pemalsuan dukungan itu dimana semua administrasi dukungan yang diberikan oleh warga menggunakan E-KTP. Padahal, menurutnya, sampai saat ini saja masyarakat belum menerima E-KTP karena belum dibagikan oleh pemerintah kecamatan.
"Jadi jelas-jelas ini ada permainan beberapa oknum yang mencari keuntungan dari proses pemilu di Kubu Raya. Makanya, kami benar-benar tidak terima dengan hal ini," katanya.
Rahmad meminta kepada setiap calon yang akan maju dalam Pilkada Kubu Raya untuk lebih mendidik masyarakat dengan cara-cara yang baik dalam peroses politik.
"Kalau seperti ini, jelas-jelas sudah menyimpang. Bagaimana mau menjadi Bupati yang baik, kalau dalam proses pencalonan saja sudah melakukan penipuan, mau dijadikan apa Kubu Raya, kalau proses pemilunya saja sudah salah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013