Pontianak (Antara Kalbar) - Staf Khusus Menteri PDT, Daniel Johan mengatakan, masyarakat menanti pemimpin rakyat yang berjiwa serta bersikap lurus dan bisa dipercaya yang mampu membawa bangsa Indonesia menuju kemakmuran dan sejahtera.

Menurut Daniel Johan saat dihubungi di Pontianak, Rabu, harapan itu disampaikan masyarakat melalui Pastor Yordanus Herman Ahie dari Kabupaten Landak, ketika ia meminta masukan bagaimana mengatasi masalah kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Itulah harapan terdalam rakyat Indonesia saat ini, bahwa rakyat menanti lahirnya pemimpin rakyat yang lurus yang bisa dipercaya dan bukan pembohong," kata Daniel mengutip pernyataan Romo Herman Ahie.

Ia melanjutkan, kondisi itu terjadi di tingkat nasional hingga lokal di daerah. Daniel Johan mengatakan, menjadi masukan dan kritikan berharga bagi semua partai, politisi, maupun para pemimpin yang saat ini menduduki jabatannya.

"Kita harus berubah bila ingin melihat rakyat dan Indonesia sejahtera," kata Daniel yang juga menjabat sebagai Wasekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Pastor Romo mencontohkan penambangan emas tanpa izin yang begitu meluas di Kabupaten Landak. Tindakan penambangan ilegal itu membuat alam menjadi rusak serta air bersih warga tercemar. Ia yakin, cepat atau lambat kondisi itu akan menyengsarakan rakyat.

Sementara pemerintah bukan memberi alternatif lapangan pekerjaan untuk rakyat supaya alam tidak rusak, bahkan dalam beberapa kasus, ikut menjadi bagian.

Jadi, lanjut dia, yang diperlukan adalah perhatian terhadap usaha pertanian dan perkebunan rakyat. Selain itu, pemerintah juga harus membuka lahan-lahan baru untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Ia juga mengingatkan ancaman dari perkebunan kelapa sawit yang massif di Kalbar akan mengubah iklim dan kondisi alam. Ia khawatir, kalau tidak diantisipasi, maka 30 tahun ke depan, Kalbar dapat berubah menjadi gurun pasir. Air bersih dan pangan yang cukup, akan menjadi sulit dicukupi oleh alam.

Sedangkan di bidang kesehatan dan pendidikan, pemerintah hanya membangun gedung tanpa menyiapka sumber daya manusia. Dampaknya, banyak gedung sekolah dan poskesdes yang tidak berfungsi.

Gaji untuk tenaga pendidikan dan kesehatan seperti bidan di desa terpencil, nilainya Rp250 ribu per bulan, sulit untuk mendukung kenaikan indeks pembangunan manusia (IPM).

Ia pun mengajak masyarakat Kalbar untuk cerdas memilih pemimpin. Memberantas kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat sulit terwujud bila daerah dan Indonesia masih dipimpin oleh pemimpin yang hanya memikirkan dirinya sendiri.

***1***

T011



Pewarta: Teguh Imam Wibowo

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013