Pontianak (Antara Kalbar) - Keriang bandong berbentuk masjid menggunakan 700 pelita yang hasil kreasi Remaja Sungai Raya Dalam (Resal) berhasil meraih juara pertama dalam Lomba Keriang Bandong se-Kota Pontianak yang digelar Gerakan Pemuda Bangon Kote (Gembonk).
"Gerbang raksasa berbentuk masjid itu, berhasil memukau juri, dengan mendapat nilai tertinggi," kata Ketua Panitia, Aljifari di Pontianak, Minggu.
Sedangkan di peringkat kedua, diraih kreasi warga Gang Sosial, Jalan Adisucipto. Sementara peringkate ketiga, diraih warga di Jalan Khatulistiwa Km 2. Juara favorit, diraih Gang Sukses Jalan Parit Haji Husin I. "Penjurian dilakukan sejak tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus," kata Aljifari.
Ia menambahkan, lomba tersebut digelar agar budaya keriang bandong tetap bisa dinikmati dan diketahui generasi muda. "Terlebih anak-anak kita, agar ke depan mereka tahu bahwa kita punya budaya keriang bandong," ujar dia.
Ia mengakui, keriang bandong kini sudah tidak banyak lagi yang menyalakan, terlebih di perkotaan. Padahal, lanjut dia, keriang bandong di masa lalu selalu menerangi Kota Pontianak. "Khususnya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sekaligus menyambut hari kemenangan saat Ramadhan," ujar Aljifari.
Gembonk, kata dia, bertekad untuk meramaikan lagi keriang bandong. "Salah satunya dengan menggelar lomba ini," katanya.
Ia bersyukur antusias dari warga untuk mengikuti lomba tersebut. Menurut dia, hingga pendaftaran berakhir, ada 28 peserta yang memastikan turut serta.
Berdasarkan keterangan yang ia peroleh, banyak yang ingin ikut lomba tersebut. "Warga di gang banyak yang sudah merias gang-nya, tetapi karena informasinya belum sampai, jadi mereka tak mendaftar," ungkap dia.
Ia berencana kembali menggelar kegiatan serupa pada tahun depan. "Ini insya Allah akan menjadi kegiatan tahunan," kata dia. Ia optimistis karena lomba keriang bandong semangatnya untuk melestarikan budaya.
Ia juga menegaskan kegiatan tersebut sifatnya independen tanpa kepentingan apa dan dari siapa pun. "Kami bukan titipan siapa-siapa, atau tim sukses dari siapapun. Dari awal kami tegaskan kami independen. Karena kami berangkat dari kepedulian untuk melestarikan budaya yang ada di Kota Pontianak," kata Aljifari.
Ia menjelaskan, Gembonk merupakan sekumpulan anak muda dari berbagai komunitas. "Kami terbentuk baru. Kegiatan kami biasanya dalam bidang sosial kemasyrakatan. Kami pun tidak berafiliasi ke manapun, karena murni gerakan pemuda yang ingin membangun kotanya," ujar Aljifari.
***4***
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Gerbang raksasa berbentuk masjid itu, berhasil memukau juri, dengan mendapat nilai tertinggi," kata Ketua Panitia, Aljifari di Pontianak, Minggu.
Sedangkan di peringkat kedua, diraih kreasi warga Gang Sosial, Jalan Adisucipto. Sementara peringkate ketiga, diraih warga di Jalan Khatulistiwa Km 2. Juara favorit, diraih Gang Sukses Jalan Parit Haji Husin I. "Penjurian dilakukan sejak tanggal 31 Juli sampai 2 Agustus," kata Aljifari.
Ia menambahkan, lomba tersebut digelar agar budaya keriang bandong tetap bisa dinikmati dan diketahui generasi muda. "Terlebih anak-anak kita, agar ke depan mereka tahu bahwa kita punya budaya keriang bandong," ujar dia.
Ia mengakui, keriang bandong kini sudah tidak banyak lagi yang menyalakan, terlebih di perkotaan. Padahal, lanjut dia, keriang bandong di masa lalu selalu menerangi Kota Pontianak. "Khususnya pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan, sekaligus menyambut hari kemenangan saat Ramadhan," ujar Aljifari.
Gembonk, kata dia, bertekad untuk meramaikan lagi keriang bandong. "Salah satunya dengan menggelar lomba ini," katanya.
Ia bersyukur antusias dari warga untuk mengikuti lomba tersebut. Menurut dia, hingga pendaftaran berakhir, ada 28 peserta yang memastikan turut serta.
Berdasarkan keterangan yang ia peroleh, banyak yang ingin ikut lomba tersebut. "Warga di gang banyak yang sudah merias gang-nya, tetapi karena informasinya belum sampai, jadi mereka tak mendaftar," ungkap dia.
Ia berencana kembali menggelar kegiatan serupa pada tahun depan. "Ini insya Allah akan menjadi kegiatan tahunan," kata dia. Ia optimistis karena lomba keriang bandong semangatnya untuk melestarikan budaya.
Ia juga menegaskan kegiatan tersebut sifatnya independen tanpa kepentingan apa dan dari siapa pun. "Kami bukan titipan siapa-siapa, atau tim sukses dari siapapun. Dari awal kami tegaskan kami independen. Karena kami berangkat dari kepedulian untuk melestarikan budaya yang ada di Kota Pontianak," kata Aljifari.
Ia menjelaskan, Gembonk merupakan sekumpulan anak muda dari berbagai komunitas. "Kami terbentuk baru. Kegiatan kami biasanya dalam bidang sosial kemasyrakatan. Kami pun tidak berafiliasi ke manapun, karena murni gerakan pemuda yang ingin membangun kotanya," ujar Aljifari.
***4***
T011
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013