Jakarta (Antara Kalbar) - Deputi Bidang Sains Pengkajian Informasi dan Kedirgantaraan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Prof Dr Thomas Djamaluddin memperkirakan perayaan Idul Fitri 1434 Hijriah akan dilangsungkan serentak pada 8 Agustus.

"Idul Fitri kemungkinan sama, karena pada saat itu hilal positif terlihat di seluruh wilayah Indonesia dengan ketinggiannya hampir mencapai 3,4 derajat," ujar Thomas Djamaluddin kepada Antara di Jakarta, Minggu.

Hanya saja, sambung dia, perlu dipastikan dengan mengamati hilal tersebut atau dilakukannya rukyat pada 7 Agustus petang, yang dilanjutkan dengan sidang isbat.

"Namun dengan cuaca seperti saat ini, rukyat akan mengalami hambatan. Kalau tidak terlihat, maka akan diputuskan melalui sidang isbat," jelas dia.

Dia mengharapkan upaya penyatuan awal Ramadan dan Idul Fitri bisa diwujudkan dalam waktu dekat. Djamal mengatakan hanya selangkah lagi upaya penyatuan kalendar Islam.

"Tinggal selangkah lagi, hanya menyamakan batas kriteria yang bisa diterima oleh ormas-ormas Islam."
  
Pada tahun 2013, terjadi perbedaan awal puasa di Tanah Air. Muhammadiyah memulai puasa pada 9 Juli, sedangkan pemerintah melalui sidang isbat menetapkan awal puasa pada 10 Juli.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan Muhammadiyah akan merayakan Idul Fitri 1434 Hijriah pada 8 Agustus.

(Farochah)

Pewarta: Indriani

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013