Damaskus (Antara Kalbar/Xinhua-OANA) - Tim penyelidik senjata kimia PBB, Ahad, tiba di Ibu Kota Suriah, Damaskus, untuk memulai misi 14-hari dengan tujuan menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia di daerah yang dilanda konflik.

Tim tersebut, yang terdiri atas sebanyak 10 ahli, tiba di Hote Four Seasons dengan naik lima SUV PBB dan memasuki hotel tanpa memberi pernyataan apa pun, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad malam.

Kelompok pencari fakta itu berkumpul di Den Haag pada awal Agustus. Ahli Swedia Ake Sellstrom, mantan pemeriksa senjata PBB di Irak, diminta oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon untuk membentuk kelompok tersebut pada Maret. Keputusan PBB itu diambil atas permintaan Pemerintah Suriah.

Penyelidikan tersebut akan dilakukan berdasarkan kesepatan yang dicapai PBB-Suriah pada penghujung Juli, yang memberi para penyelidik akses ke Khan Al-Asal dan dua lokasi lain.

Sedikitnya 25 orang tewas dan 130 orang lagi cedera pada 19 Maret, ketika beberapa pria bersenjata menembakkan roket yang diisi bahan kimia ke Khan Al-Asal.

Lokasi dua kejadian lain "dirahasiakan sebagai pencegahan keamanan dan keselamatan", kata Juru Bicara PBB Marin Nesirky kepada wartawan di Damaskus awal Agustus.

Pemerintah Suriah dan oposisi telah saling tuduh mengenai pengguna senjata kimia, dan keduanya membantah telah menggunakan senjata semacam itu.

(Chaidar)

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013