Washington (Antara Kalbar/AFP) - Sekitar 100 wanita ditahan Kamis dalam satu protes di Washington menyerukan Kongres Amerika Serikat  menyetujui reformasi imigrasi yang tertunda, kata polisi.

Polisi Kongres Amerika Serikat, yang ditugas membantu keamanan gedung-gedung Kongres AS, mengatakan para wanita itu ditahan karena menghambat lalu lintas kendaraan dekat lembaga itu.

Protes itu dilakukan pada saat para anggota Kongres pulang ke ibu kota negara itu setelah menjalani reses musim panas.

"Sekitar 100 wanita ditahan pagi ini setelah memblokir  persimpangan di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat," kata kelompok pro-imigrasi FIRM dalam satu pernyataan.

Sejumlah pemrotes yang tidak memiliki dokumen, termasuk seorang wanita, Maria, yang mengatakan ia merasa sangat memerlukan reformasi imigrasi itu karena akan menghadapi risiko dideportasi dengan penahanannya itu.

"Itu adalah risiko yang sama yang saya hadapi setiap hari, ketika saya membawa putri-putri saya ke sekolah dan ketika saya akan pergi kerja," katanya kepada AFP.

"Selama 20 tahun saya telah tinggal dalam bayang-bayang itu, dan saya capek hidup dengan cara itu," katanya.

Ketika mereka bergerak, para wanita itu meneriakkan "reformasi imigrasi sekarang" dan" Ya Kami Dapat".

Pihak pemerintah Washington  menghadapi jalan buntu selama bertahun-tahun menyangkut apa yang harus dilakukannya terhadap sekitar 11 juta warga yang tidak memiliki dokumen di Amerika Serikat.

Para aktivis reformasi imigrasi mengatakan mereka akan mendesak pemerintah AS dalam bulan-bulan September dan Oktober, saat aksi-aksi protes menurut rencana akan dilakukan.

   

Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013