Jakarta (Antara Kalbar) - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi siap menggandakan soal tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) untuk penerimaan tahun 2013, kata Menteri Azwar Abubakar di Jakarta, Selasa.

"Hari ini master soal sudah diberi sandi pengamanan yang saya serahkan langsung kepada Kepala Lembaga Sandi Negara Mayjen TNI Djoko Setiadi. Begitu nanti dibuka di percetakan juga akan dilakukan pengamanan fisik," kata Azwar ketika ditemui di kantornya.

Sebanyak 20.000 bank soal dipersiapkan untuk menguji jutaan pendaftar CPNS guna mengisi sedikitnya 65.000 formasi di kementerian dan lembaga pemerintahan. Dia memperkirakan sebanyak dua juta pelamar akan berjuang dalam mengisi formasi sebagai aparat negara.

Sementara itu Deputi Sumber Daya Manusaia (SDM) Aparatur KemenPAN-RB Setiawan Wangsaatmaja mengatakan soal-soal tersebut siap dibawa oleh tim panitia seleksi nasional (Panselnas) ke konsorsium percetakan pada Rabu (25/9).

"Hasil dari pemberian sandi (encrypt) tersebut akan dibawa ke percetakan untuk dibuka dan digandakan, waktu penggandaannya tiga pekan sampai 24 Oktober," jelasnya.

Selama tiga pekan proses penggandaan soal tersebut, Setiawan mengatakan penjagaannya disiagakan setiap hari dengan melibatkan tim yang terdiri atas Panselnas bersama Lemsaneg.

Logistik soal tes untuk kementerian dicetak di Jakarta, demikian juga untuk lembar jawab komputer yang nantinya akan didistribusikan ke 33 provinsi di Tanah Air.

Pendistribusian tersebut juga akan dikawal oleh tim dari Badan Intelijen Negara (BIN), Badan Kepegawaian Negara (BKN), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) serta Kepolisian RI (Polri).

"Pengamanan fisik ini perlu, sehingga jangan sampai begitu selesai dicetak, soal-soal itu kemudian hilang. Jadi selesai dicetak, keamanan soal benar-benar dijaga hingga saat pelaksanaan ujian," tambah MenPAN-RB.

Selain pengamanan fisik terhadap LJK, sistem tes terkomputerisasi atau "computer assisted test" (CAT) yang digunakan untuk seleksi 70 instansi Pemerintah, juga dikawal keamanannya.

"Ada BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) dan Lemsaneg yang akan mengaudit kesiapan dan pengamanan sistem CAT itu," ujar Azwar.

Pewarta: Fransiska Ninditya

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013