Pontianak (Antara) - Peresmian Pasar Flamboyan atau pasar tradisional terbesar di Kota Pontianak, bertepatan dengan Hari Jadi Kota Pontianak, 23 Oktober 2013.

"Saat ini tinggal pengerjaan finishing saja, sementara pembangunan los dan kios sudah selesai, sehingga bisa diresmikan 23 Oktober atau bertepatan dengan Hari Jadi Kota Pontianak," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Koperasi dan UKM Kota Pontianak Imran di Pontianak, Rabu.

Imran menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan pembenahan pembangunan fasilitas pendukung, seperti IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), saluran pembuangan air, listrik, dan fasilitas air bersih.

"Kami ingin membuat Pasar Flamboyan ini lebih nyaman serta hilang dari kesan kumuh," ujar Imran.

Dalam kesempatan itu, Imran menyatakan, untuk penempatan kios dan los kemungkinan besar menggunakan sistem cabut undi.

"Pedagang juga dilarang untuk menambah meja di luar yang telah disediakan, agar tidak membuat kumuh seperti sebelumnya," kata Imran.

Sebelumnya, Wali Kota Pontianak Sutarmidji menyatakan, Pasar Flamboyan yang baru dibangun dan akan segera ditempati itu, akan menampung sekitar 400 pedagang kali lima, sehingga nantinya tidak ada lagi PKL di kawasan pasar itu.

"Semua PKL yang sebelumnya membuat `tenda biru` sudah ditampung yang jumlahnya sekitar 400 pedagang," kata Sutarmidji.

Ia menyatakan, pemindahan pedagang ke tempat yang baru lebih cepat lebih baik, karena kondisi tempat penampungan sementara sudah tidak mendukung, baik dari segi kesehatan lingkungan maupun kondisi bangunannya yang tidak layak.

Data Disperindagkop dan UKM Kota Pontianak, mencatat saat ini terdapat 53 ruko, 203 kios, dan 1.236 los. Untuk 371 pedagang bertenda biru dan PKL mandiri, semuanya juga ditampung di Pasar Flamboyan.

(A057/E001)

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013