Jakarta (Antara Kalbar) - Direktur Eksekutif The Political Literacy Institute Gun-Gun Heryanto mengatakan PDI Perjuangan mempertaruhkan popularitas dan elektabilitas partai jika tidak mengusung Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk maju sebagai bakal calon Presiden.

"Rakyat sudah menaruh kepercayaan terhadap Jokowi, begitu juga internal PDIP di daerah. Jika Jokowi tak dicalonkan, partisipasi dan kepercayaan publik akan menurun," kata Gun-Gun di Jakarta, Rabu petang.        

Menurut Gun-Gun, popularitas Jokowi yang didapat saat ini telah menjadi modal Partai untuk dapat menggiring opini publik di masyarakat. Gun-Gun menduga internal PDIP sudah memikirkan hal ini dan itu sebabnya Jokowi selalu menjadi sumbu penempatan citra Partai dalam beberapa waktu terakhir.

"'Positioning' PDI-P belakangan ini sudah terlihat sangat mengandalkan Jokowi," kata Gun-Gun, yang juga pakar politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Menurut Gun-Gun, Jokowi juga merupakan figur yang akan menaikkan daya tarik Partai untuk diajak berkoalisi dalam Pemilu 2014.

Sementara itu, Manajer Lembaga Survei Pol-Tracking Institute Arya Budi mengatakan "demam" Jokowi kini sudah menyebar secara nasional, bukan hanya di kalangan publik Jakarta.

Arya bahkan mengatakan di beberapa daerah, mayoritas warga lebih mengenal Jokowi daripada profil Partai PDIP sendiri.

"Masyarakat tidak menyebut dirinya ingin bersama PDIP, namun dengan Jokowi. Jokowi mampu meraih suara golput yang selama ini terjadi," katanya.

Arya menilai Jokowi secara pribadi juga sadar akan hal ini, dan telah memiliki "strategi-strategi" politiknya sendiri untuk Pemilu 2104.

PDIP dalam beberapa kesempatan masih menunggu momentum yang tepat untuk mendeklarasikan bakal capres dan cawapresnya.

Pewarta: Indra A Pribadi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013