Pontianak (Antara Kalbar) - Jumlah bayi yang lahir dari perempuan muda berusia 15-19 tahun di Kalimantan Barat sangat tinggi, kata Kepala BKKBN Kalimantan Barat, Dwi Listyawardani, Sabtu.

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 menunjukkan bahwa Provinsi Kalbar mengalami peningkatan "Total Fertility Rate" (TFR) atau rata-rata anak yang dilahirkan seorang wanita selama masa suburnya, dari 2,8 pada tahun 2007 menjadi 3,1 pada tahun 2012, katanya saat Pembukaan Seminar Hasil Kajian Kependudukan Kalbar di Rektorat Universitas Tanjungpura, di Pontianak.

Dwi Listyawardani mengatakan, lebih mengkhawatirkan adalah "Age Specific Fertility Rates" (ASFR) atau angka kelahiran menurut kelompok umur perempuan pada usia 15-19 tahun, khusus Kalbar adalah tertinggi di Indonesia yakni sebesar 104.

Ia mengatakan, data SDKI 2012 juga menunjukkan bahwa terjadi penurunan usia kawin pertama pada perempuan di Kalbar, yakni dari 20,1 tahun pada 2007 menjadi 19,3 pada 2012.

"Kondisi itu perlu kita cermati bersama untuk dicarikan solusinya mengingat pemuda adalah motor penggerak pembangunan. Seyogyanya berperan lebih aktif dalam pembangunan," kata dia lagi.

Pemuda, menurut dia lagi, diharapkan dapat meningkatkan kualitas diri untuk membangun negara yang dicintai ini. Pernikahan dan kehamilan pada usia yang terlalu muda tidak saja berisiko bagi kesehatan ibu, tetapi juga dapat menghambat partisipasi para ibu muda atau remaja dalam pembangunan.


Pewarta: Nurul Hayat

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013