Sekadau (Antara Kalbar) - Sehari setelah gereja Katolik Santo Yohanes Maria Vianny diresmikan Bupati Sekadau yang kemudian diberkati uskup Keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini pada Sabtu (26/10), pada esok harinya, Minggu (27/10) dilanjutkan dengan misa kudus pemberian sakramen krisma kepada 112 orang umat Menawai Lingkau, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau.
Pemberian oleh uskup keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini kepada 112 orang yang menerima sakramen krisma itu, termasuk didalamnya putri sulung Bupati Sekadau Simon Petrus, Dessy Setiawaty.
Menawai Lingkau merupakan daerah asal dan tempat kelahiran kelahiran Ny. Scolastika Simon Petrus.
Misa kudus yang dihadiri Bupati Sekadau Simon Petrus, dan istrinya Ny. Scolastika itu berlangsung khusuk dan hikmat. Dalam perayaan misa kudus yang dihadiri sekitar 800-an umat Menawai Lingkau itu, uskup keuskupan Sanggau juga didampingi oleh tiga orang pastor, yakni pastor Kristianus, Pastor Maternus Korman, dan Pastor Martin.
Dalam homilinya uskup keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini mengatakan sakramen krisma adalah salah satu dari tiga sakramen inisiasi Kristen yaitu baptis, krisma dan ekaristi.
Dikatakan uskup asal Italia ini didalam sakramen krisma umat Katolik menerima kepenuhan roh kudus sehingga dapat secara penuh dan aktif berkarya dalam gereja.
“Anda yang hari ini akan menerima sakramen krisma harus menjadi saksi Kristus dan menjadi terang bagi sesama manusia, menjadi contoh dan teladan bagi sesama,†pinta uskup yang dikenal ramah dan murah senyum ini.
Dalam sakramen krisma itu umat diberi pengurapan minyak krisma yang artinya yang sudah menerima sakramen krisma dikuduskan dan menerima kuasa untuk melakukan tugas perutusan sebagai umat beriman. “Dengan menerima sakramen krisma, kita menerima roh kudus yang merupakan materai tanda bahwa kita milik Allah,†paparnya.
Menyinggung soal pembangunan gereja yang baru saja diresmikan Bupati Sekadau Simon Petrus, uskup mengatakan bahwa itu gereja yang dibangun dengan swadaya umat merupakan simbol iman umat menawai lingkau kepada Tuhan. Untuk itu, uskup minta agar gereja yang berdiri megah ini selalu diisi dengan kegiatan kerohanian.
(Humas Pemkab Sekadau)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Pemberian oleh uskup keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini kepada 112 orang yang menerima sakramen krisma itu, termasuk didalamnya putri sulung Bupati Sekadau Simon Petrus, Dessy Setiawaty.
Menawai Lingkau merupakan daerah asal dan tempat kelahiran kelahiran Ny. Scolastika Simon Petrus.
Misa kudus yang dihadiri Bupati Sekadau Simon Petrus, dan istrinya Ny. Scolastika itu berlangsung khusuk dan hikmat. Dalam perayaan misa kudus yang dihadiri sekitar 800-an umat Menawai Lingkau itu, uskup keuskupan Sanggau juga didampingi oleh tiga orang pastor, yakni pastor Kristianus, Pastor Maternus Korman, dan Pastor Martin.
Dalam homilinya uskup keuskupan Sanggau Mgr. Yulius Mencucini mengatakan sakramen krisma adalah salah satu dari tiga sakramen inisiasi Kristen yaitu baptis, krisma dan ekaristi.
Dikatakan uskup asal Italia ini didalam sakramen krisma umat Katolik menerima kepenuhan roh kudus sehingga dapat secara penuh dan aktif berkarya dalam gereja.
“Anda yang hari ini akan menerima sakramen krisma harus menjadi saksi Kristus dan menjadi terang bagi sesama manusia, menjadi contoh dan teladan bagi sesama,†pinta uskup yang dikenal ramah dan murah senyum ini.
Dalam sakramen krisma itu umat diberi pengurapan minyak krisma yang artinya yang sudah menerima sakramen krisma dikuduskan dan menerima kuasa untuk melakukan tugas perutusan sebagai umat beriman. “Dengan menerima sakramen krisma, kita menerima roh kudus yang merupakan materai tanda bahwa kita milik Allah,†paparnya.
Menyinggung soal pembangunan gereja yang baru saja diresmikan Bupati Sekadau Simon Petrus, uskup mengatakan bahwa itu gereja yang dibangun dengan swadaya umat merupakan simbol iman umat menawai lingkau kepada Tuhan. Untuk itu, uskup minta agar gereja yang berdiri megah ini selalu diisi dengan kegiatan kerohanian.
(Humas Pemkab Sekadau)
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013