Sungai Raya (Antara Kalbar) - Panti Asuhan Anak Yatim dan Muallaf Hidayatullah yang menampung 22 orang anak di Jalan Wonodadi 2 Ayani 2, Sungai Raya, Jumat dinihari, dilalap si jago merah yang diduga akibat korsleting aliran lisrik.

"Kejadiannya begitu cepat, hanya dalam waktu kurang lebih satu jam, bangunan beserta barang-barang milik anak-anak di panti tersebut ludes terbakar," kata Umi Ida, Pengasuh Panti Asuhan Hidayatullah di Sungai Raya, Jumat.

Dikatakan, tidak ada yang bisa diselamatkan dari musibah itu, semua habis terbakar dari seragam sekolah, pakaian sehari-hari, pakaian shalat, sepatu, sepeda serta buku-buku pelajaran milik anak-anak.

Dia menuturkan tidak mengira akan ada musibah yang menimpa panti asuhan itu.

"Tidak ada firasat apa-apa, hanya sebelum kebakaran, anak-anak yang biasa tidur di rumah yang terbakar tersebut, saya suruh tidur di rumah, karena memang kebetulan suami saya lagi sakit, jadi anak-anak saya suruh ngumpul dan tidur di rumah saya saja," tuturnya.

Umi Ida mengatakan, saat kejadian dirinya mencoba untuk menyelamatkan barang-barang yang ada di dalam Panti tersebut, namun karena api yang lumayan besar, membuat dia tidak berani untuk masuk ke dalam. Namun, dia sangat bersyukur, tidak ada korban jiwa dalam musibah kebakaran tersebut.

"Ini ujian dari Allah dan Insya Allah kami ikhlas dengan musibah yang menimpa Panti Asuhan ini. Semoga kejadian ini dapat memberikan pelajaran berharga untuk kami," katanya.

Akibat dari kebakaran tersebut, anak-anak Panti Asuhan tersebut terpaksa tidak bisa masuk sekolah, karena baju seragam dan buku-buku pelajaran mereka tidak ada yang tersisa, semua ikut terbakar. Untuk itu, pengasuh Panti Asuhan Hidayatullah berharap kepada siapapun untuk meringankan tangan untuk berbagi terhadap anak-anak panti yang terkena musibah tersebut.

"Kita tidak berharap banyak, semoga masih ada yang peduli terhadap musibah yang menimpa anak-anak di panti asuhan tersebut. Saat ini, anak-anak panti hanya butuh pakaian, seragam serta perlengkapan sekolah lainnya," kata Ida.

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013