Medan (Antara Kalbar) - Produksi minyak sawit mentah (CPO) Indonesia tahun ini diperkirakan di bawah prediksi atau hanya 26,2 juta ton akibat panen terganggu cuaca ekstrem.

"Prediksi awal, produksi CPO 2013  sebesar 28 juta ton hingga 28,5 juta ton, tapi melihat kondisi dewasa ini diperkirakan produksi hanya sekitar 26,2 juta ton," kata Ketua Umum Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Derom Bangun yang dihubungi melalui telepon selularnya dari Medan, Jumat.

Derom sedang berada di Jerman untuk berdialog dengan mahasiswa Indonesia di Frankfurt dan Hamburg dan menjadi pembicara dalam acara  Oil World Outlook Conference di Hamburg, Sabtu  30 November.

Penurunan produksi tersebut terjadi akibat hasil panen sawit dalam negeri sedang turun, sebagai dampak dari faktor cuaca esktrem.

Namun meski turun, produksi itu mengalami kenaikan dibandingkan produksi tahun 2012, yang masih 25,7 juta ton.

Dia menjelaskan, produksi CPO Indonesia yang turun itu menjadi salah satu faktor pemicu naikknya harga jual komoditas itu yang sudah mencapai 900-an dolar AS per metrik ton (MT) dari 800-an per MT sebelumnya.

Diharapkan harga bisa naik lagi karena produksi tren melemah.

Apalagi, penyerapan CPO di dalam negeri semakin besar terkait untuk penggunaan biodiesel. Dengan penyerapan biodiesel yang semakin banyak, maka volume ekspor semakin turun sehingga bisa memicu kenaikan harga.

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013