Jakarta (Antara Kalbar) - Perhelatan Jazz Goes To Campus (JGTC) 2013 tidak hanya memanjakan pengunjung dengan alunan musik jazz, tetapi juga pemutaran film di booth "Museum Jazz".
Salah satu film yang diputar di museum ini adalah "Bird" yang bercerita tentang kehidupan seorang tokoh revolusioner dalam bepop jazz bernama Charlie Parker (diperankan Forest Whitaker), serta Dizzy Gillespie, rekan Charlie yang merupakan inovator bepop.
Film yang dirilis pada 30 September 1988 ini disutradarai oleh Clint Eastwood.
"Selain musik live, ternyata juga ada film jazz di JGTC 2013, filmnya keren," kata Bambang, salah seorang pengunjung.
Selain film, museum ini juga menyajikan sejarah jazz dari tahun 1800an awal-1910an (era pra-jazz) yang diisi oleh nama-nama seperti John Newton, W.C. Handy dan Scott Joplin.
Pengunjung juga diberi penjelasan mengenai gaya musik jazz seperti modal, soul, cool, smooth, cool, dan acid jazz yang populer dari 1980 hingga sekarang.
Sebelum meninggalkan museum, pengunjung juga dapat melihat deretan foto musisi kenamaan jazz Indonesia seperti Indra Lesmana, Yance Manusama dan grup lawas Chaseiro.
Kehadiran Museum Jazz ini merupakan yang kedua kalinya di sepanjang perhelatan JGTC setelah yang pertama pada tahun 2012.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Salah satu film yang diputar di museum ini adalah "Bird" yang bercerita tentang kehidupan seorang tokoh revolusioner dalam bepop jazz bernama Charlie Parker (diperankan Forest Whitaker), serta Dizzy Gillespie, rekan Charlie yang merupakan inovator bepop.
Film yang dirilis pada 30 September 1988 ini disutradarai oleh Clint Eastwood.
"Selain musik live, ternyata juga ada film jazz di JGTC 2013, filmnya keren," kata Bambang, salah seorang pengunjung.
Selain film, museum ini juga menyajikan sejarah jazz dari tahun 1800an awal-1910an (era pra-jazz) yang diisi oleh nama-nama seperti John Newton, W.C. Handy dan Scott Joplin.
Pengunjung juga diberi penjelasan mengenai gaya musik jazz seperti modal, soul, cool, smooth, cool, dan acid jazz yang populer dari 1980 hingga sekarang.
Sebelum meninggalkan museum, pengunjung juga dapat melihat deretan foto musisi kenamaan jazz Indonesia seperti Indra Lesmana, Yance Manusama dan grup lawas Chaseiro.
Kehadiran Museum Jazz ini merupakan yang kedua kalinya di sepanjang perhelatan JGTC setelah yang pertama pada tahun 2012.
(Ant News)
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013