Jakarta (Antara Kalbar) - Sugeng Sarjadi Syndicate memprediksi enam partai politik tidak lolos ambang batas parlemen atau Parlementary Treshold sebesar 3,5 persen sehingga hanya ada enam partai yang berada di parlemen.

"Partai-partai yang tidak lolos adalah Partai Nasional Demokrat (3,41 persen), PKS (3,15 persen), PAN (2,54 persen), Hanura (3,16 persen), PBB (0,87 persen), dan PKPI (0,29 persen)," kata Direktur Eksekutif SSS Y Ari Nucahyo dalam pemaparannya di Jakarta, Kamis.

PKS tidak lolos PT disebabkan penurunan drastis perolehan suaranya disebabkan kasus korupsi yang menjerat mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. Selain itu menurut dia, Pemilu Raya digunakan partai itu untuk menaikkan elektabilitas PKS.

"Internal PKS pasti sudah menyadari bahwa kasus hukum itu sangat mempengaruhi elektabilitas partai," ujarnya.

Ari mengatakan PAN tidak lolos disebabkan kehilangan figur yang mampu menjadi penguat suara seperti Amien Rais. Beberapa tokoh PAN saat ini menurut dia, seperti Hatta Rajasa tidak mampu mengangkat suara PAN

Partai Nasdem dan Hanura tidak lolos PT menurut dia disebabkan belum ada identifikasi tokoh yang mampu mendongkrak suara partai.
Lebih rinci Ari mengatakan untuk Partai Hanura disebabkan konstituen melihat figur Wiranto-HT yang muncul di media terlalu berlebihan.

"Ketika sering iklan, publik menjadi jengah. Kondisi itu berbeda sekali sebelum Hanura menggandeng HT," katanya.

Ari mengatakan parpol di Indonesia tidak ada yang memiliki pemilih loyal kecuali PDI Perjuangan sehingga pola pemilih dapat diketahui

Ari mengatakan, pemilih Hanura dan Nasdem akan memberikan suaranya kepada Partai Golkar. Hal itu menurut dia kedua partai itu memiliki warna yang sama dengan Golkar.

"Suara pemilih PKS dan PAN akan masuk ke PKB dan PPP. Parpol di Indonesia tidak ada yang memiliki pemilih loyal kecuali PDI Perjuangan," ujarnya.

Dalam survei itu disebutkan partai-partai yang lolos PT adalah PKB (4,18 persen), PDI Perjuangan (17,40 persen), Golkar (17,01 persen), Gerindra (10,51 persen), Demokrat (8,3 persen), dan PPP (3,65 persen).

Kajian SSS itu menggunakan pendekatan Meta Analisis dari hasil survei 20 lembaga survei yang dirilis pada Februari hingga Desember 2013, dan juga menggunakan Focus Group Discussion (FGD).

Sumber data diambil dari publikasi hasil survei, dokumentasi pemberitaan, dan studi pustaka. Skala kesalahan kajian itu 0,01 persen.
 

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013