Pontianak (Antara Kalbar) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak, akan melakukan penambahan dokter spesialis dalam rangka memaksimalkan pelayanan kesehatan pada masyarakat Pontianak dan sekitarnya.

"Kami akan melakukan penambahan dokter spesialis anak, radiologi dan spesialis jantung pada awal tahun 2014," kata Wali Kota Pontianak Sutarmidji, Jumat.

Sutarmidji menjelaskan, selain akan melakukan penambahan tiga dokter spesialis, Pemerintah Kota Pontianak juga memberikan beasiswa kepada sejumlah tenaga kesehatan untuk melanjutkan pendidikan dokter spesialis guna menambahkan dokter spesialis yang ada.

Pada, April 2013 Pemkot Pontianak mulai memfungsikan instalasi rawat inap yang diresmikan oleh Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, sejak diresmikannya rumah sakit itu, Oktober 2012 oleh Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi.

"Mudah-mudahan dengan telah difungsikannya fasilitas rawat inap ini dan dilakukannya penambahan dokter spesialis maka pasien yang memerlukan perawatan lebih lanjut bisa ditangani," katanya.

Sutarmidji menjelaskan, sebagaimana literatur yang pernah dibacanya, cepat atau lamanya kesembuhan dari seorang pasien yang dirawat, yakni tergantung beban psikologis yang dideritanya, sehingga itu yang harus dikurangi sebanyak mungkin.

"Semakin sedikit beban psikologis seorang pasien maka proses penyembuhannya akan lebih cepat," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, jajaran RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak memberikan kenyamanan dan pelayanan semaksimal mungkin kepada pasiennya, keluhan-keluhan seperti tidak adanya air di toilet, debu di ventilasi yang menumpuk, seprai atau kasur yang sudah bau, serta keluhan lainnya agar tidak terjadi di rumah sakit ini.

RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak dalam memberikan pelayannya pada pasien dirancang tanpa kelas dengan menyediakan fasilitas yang sama terhadap seluruh kamar yang ada.

"Pelayanan yang diberikan kepada pasien bukan berdasarkan ruangan yang ditempatinya, melainkan berdasarkan jenis penyakit yang diderita pasien," ujarnya.

Dengan model pelayanan tanpa kelas tersebut, diharapkan pelayanan rumah sakit sama semuanya terhadap pasien tanpa membedakan dari pasien orang kaya atau miskin, tetapi semua sama, kata Sutarmidji.

Sebagai rumah sakit milik Pemkot Pontianak, Sutarmidji menegaskan rumah sakit ini tidak perlu mencari pendapatan atau keuntungan apapun dari kegiatan pelayanan bagi orang yang sakit, tetapi lebih mengutamakan pelayanan terhadap pasiennya.

Sebelumnya, Direktur RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak Sidiq Hamdanu Widoyono menyatakan, pihaknya siap memberikan pelayanan terbaik kepada pasien yang datang ke rumah sakit tersebut.

Menurut dia, kapasitas rumah sakit Pontianak, yakni memiliki 120 tempat tidur, terdiri rawat inap umum, dewasa 70 tempat tidur, kandungan dan kebidanan 21 tempat tidur, perinatology 10 tempat tidur, ICU lima tempat tidur, dan IGD 14 tempat tidur.

Layanan rawat inap sebagai pelayanan inti rumah sakit ini juga ditunjang instalasi rawat jalan, gawat darurat, laboratorium, bedah, radiology, farmasi, gizi serta instalasi penunjang lainnya.

"Obsesi saya rumah sakit ini ke depannya setidaknya memiliki satu tower tiga hingga empat lantai berjumlah 200 tempat tidur," ungkapnya.



(A057/N005)

Pewarta: Andilala

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013