Batam (Antara Kalbar) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kepri menggiatkan penyuluhani KB steril pria (vasektomi) ke berbagai industri fabrikasi di Kota Batam yang mayoritas karyawannya berusia di atas 35 tahun.
"Sebagian besar penduduk Batam merupakan karyawan industri. Jadi, BKKBN Kepri bekerja sama dengan banyak perusahaan untuk membuat pusat pelayanan KB dan kesehatan reproduksi," kata Kepala Subbidang Bina Kesertaan KB Jalur Wilayah Khusus Perwakilan BKKBN Kepri, Sitti Jamillah saat sosialisasi di PT Unisem Kawasan Batamindo Kota Batam, Senin.
Dari sekitar 1.600 karyawan pria PT Unisem, kata dia, sekitar 70 persennya berusia diatas 35 tahun dan merupakan sasaran utama program KB steril pria (metode operasi pria/MOP) atau vasektomi.
Ia mengatakan, MOP disasarkan pada pria kawin pada kelompok umur 30-45 tahun dan sudah memiliki minimal dua anak.
"Selama ini kesadaran pria untuk menjadi peserta KB terutama program jangka pangang masih rendah. Jumlah peserta vasektomi juga masih sedikit. Sehingga program ini harus terus digaungkan," kata Jamillah.
Selain itu, kata Jamillah, pada akhir Januari 2014 BKKBN Kepri juga sudah menjalin kerja sama dengan PT Sat Nusapersada untuk program yang sama.
"Tahun-tahun sebelumnya kami juga sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar di Batam. Karena program KB juga akan menguntungkan bagi perusahaan," kata dia.
Dengan memiliki dua anak, kata dia, maka karyawan akan lebih fokus bekerja sehingga produktivitasnya meningkat.
Manajer HRD PT Unisem Batam, Arif Rahman Hakim mengatakan perusahaan tersbeut sudah mempunyai Klinik KB/Kes sejak 1991 yang ditangani oleh dua dokter dan tiga orang perawat.
"Kami juga sudah melakukan kerja sama dengan beberapa rumah sakit di Kota Batam, sampai hari ini tidak ada masalah dalam pelayanan kontrasepsi, baik pil, suntik bahkan IUD dan 'implant'," kata dia.
Ia menyambut baik dan mendukung sosialisasi program MOP yang dilakukan oleh BKKBN Kepri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014