Pontianak (Antara Kalbar) - Negara tetangga, Malaysia menjadi pasar menjanjikan kerajinan mebel dari bambu asal Kecamatan Balai Karangan dan Sekayam, Kabupaten Sanggau, kata Ketua Pokdarwis (kelompok sadar wisata) Tiga Muara, Norman Cahyadi.
"Saat ini Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri bidang Pariwisata di Kecamatan Sekayam sedang mengembangkan usaha di bidang mebel kursi bambu dan figura," kata Norman Cahyadi saat dihubungi di Sekayam, Senin.
Menurut dia, kegiatan Pokdarwis diharapkan menjadi upaya efektif dalam memberdayakan masyarakat perbatasan untuk memanfaatkan bambu guna diolah menjadi mebel.
"Hingga saat ini sudah 30 warga Balai Karangan yang tergabung di dalam Pokdarwis, dan mereka semua sudah mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari pendamping yang paham dengan mebel bambu," ujarnya.
Selain membuat mebel dari bambu, Pokdarwis Balai Karangan juga membuat figura. "Untuk pemasaran sendiri kita tidak mengalami kendala karena sudah ada pesanan dari Malaysia, yang dalam satu minggu bisa menghasilkan lima set mebel bambu, sementara untuk figura satu hari bisa mencapai 20 buah," katanya.
Sementara itu, Camat Sekayam, Niriu mengatakan, hingga saat ini baru ada satu kelompok masyarakat yang tergabung dalam perajin mebel bambu binaan PNPM tersebut.
"Kami berharap, selain mengembangkan mebel saya harapkan mereka juga mengembangkan usaha seperti lainnya, seperti tenun ikat, suvenir, sanggar seni budaya khas daerah, karena peluang untuk mengembangkan itu sangat terbuka lebar," katanya.
Dalam kesempatan itu, Camat Sekayam berharap, apa yang sudah dirintis oleh Pokdarwis itu terus dikembangkan, karena pangsa pasarnya sangat terbuka lebar. "Untuk bahan baku juga sangat melimpah di Sekayam maupun di Balai Karangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Saat ini Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri bidang Pariwisata di Kecamatan Sekayam sedang mengembangkan usaha di bidang mebel kursi bambu dan figura," kata Norman Cahyadi saat dihubungi di Sekayam, Senin.
Menurut dia, kegiatan Pokdarwis diharapkan menjadi upaya efektif dalam memberdayakan masyarakat perbatasan untuk memanfaatkan bambu guna diolah menjadi mebel.
"Hingga saat ini sudah 30 warga Balai Karangan yang tergabung di dalam Pokdarwis, dan mereka semua sudah mendapatkan pelatihan dan pembinaan dari pendamping yang paham dengan mebel bambu," ujarnya.
Selain membuat mebel dari bambu, Pokdarwis Balai Karangan juga membuat figura. "Untuk pemasaran sendiri kita tidak mengalami kendala karena sudah ada pesanan dari Malaysia, yang dalam satu minggu bisa menghasilkan lima set mebel bambu, sementara untuk figura satu hari bisa mencapai 20 buah," katanya.
Sementara itu, Camat Sekayam, Niriu mengatakan, hingga saat ini baru ada satu kelompok masyarakat yang tergabung dalam perajin mebel bambu binaan PNPM tersebut.
"Kami berharap, selain mengembangkan mebel saya harapkan mereka juga mengembangkan usaha seperti lainnya, seperti tenun ikat, suvenir, sanggar seni budaya khas daerah, karena peluang untuk mengembangkan itu sangat terbuka lebar," katanya.
Dalam kesempatan itu, Camat Sekayam berharap, apa yang sudah dirintis oleh Pokdarwis itu terus dikembangkan, karena pangsa pasarnya sangat terbuka lebar. "Untuk bahan baku juga sangat melimpah di Sekayam maupun di Balai Karangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014