Jakarta (Antara Kalbar) - Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Kalbar, Sri Jumiadatin mengatakan, Provinsi Kalimantan Barat, berencana memperluas perkebunan kelapa sawit sebesar 5,02 juta hektare  karena sektor pertanian dan perkebunan masih merupakan tulang punggung perekonomian daerah.

Selain itu, penghasil nilai tambah dan devisa maupun sumber penghasilan atau penyedia lapangan kerja sebagian besar penduduknya.

"Investasi perkebunan kelapa sawit menjadi unggulan Kalbar, sejak  2012, karena minat investor  di Kalbar untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah perkebunan sawit," katanya.  
    
Menurut dia,  kebijakan pemerintah dan regulasi menjadi kunci dari prospek industri kelapa sawit yang diharapkan menjawab kepentingan semua pihak dengan memberikan ketentuan yang jelas.

Sementara itu Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, posisi pemerintah bisa dikatakan sebagai perumus regulasi yang tidak membuat pembangunan terhambat.

Pemerintah melalui Kementerian Kehutanan mengeluarkan SK. 936/Menhut-II Tahun 2013 pada bulan Desember 2013 untuk mengatur pengalihan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan seluas lebih kurang 554.137 hektare.

Hal ini diharapkan memberikan kepastian hukum kepada perusahaan-perusahaan kelapa sawit seperti yang banyak berada di daerah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah untuk beroperasi dan mengelola lahan, katanya.      
   
Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kalbar, Martalena mengatakan, di Kalimantan Barat sudah terbuka luas lahan perkebunan kelapa sawit.

Perekonomian Kalimantan Barat pada Triwulan III-2013 mengalami pertumbuhan sebesar 6,41 persen, lebih besar dari pertumbuhan nasional sebesar 5,62 persen, katanya.

Luas perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Barat pada 2012 mencapai 530.575 hektare. Menurut data statistik Kementerian Pertanian tahun 2012, produksi kelapa sawit perkebunan rakyat perkebunan negara dan perkebunan swasta di Kalimantan Barat meningkat setiap tahunnya,  2011 produksi kelapa sawit 1.343.171 ton naik  menjadi 1.459.825 ton 2012, ungkapnya.

Pewarta: Arnaz

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014