Kuala Lumpur (Antara Kalbar) - Empat nama penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH370 yang dilaporkan menggunakan paspor palsu telah dikirim ke badan intelijen Malaysia serta badan intelijen internasional, kata Pejabat sementara Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Hishammuddin Tun Hussein.

Badan-badan intelijen internasional termasuk Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat sepakat untuk membantu Malaysia melakukan penyelidikan kasus ini, kata Hishammudin yang juga Menteri Pertahanan Malaysia dalam keterangan kepada wartawan di bandar udara KLIA, Sepang, Selangor, Minggu.

Namun ia menegaskan belum ada konfirmasi mengenai risiko keamanan dan pihak berwenang Malaysia tidak hanya mengusut ke empat nama tersebut, namun semua nama penumpang dalam pesawat naas itu.

Hishammuddin juga mengungkapkan kemungkinan pesawat tersebut saat kejadian mencoba berputar balik ke bandara asal sehingga operasi pencarian difokuskan pada area yang lebih luas.

Hishammuddin mengkonfirmasikan telah terdeteksi tumpahan minyak di perairan pantai Vietnam dan pihak berwenang Vietnam mencoba untuk memastikan apakah tumpahan minyak itu berasal dari pesawat yang hilang kontak pada Sabtu (8/3) dinihari itu.

"Saya bisa konfirmasikan bahwa ada tumpahan minyak, tapi tidak ada serpihan. Saya diberi informasi bahwa pesawat Vietnam saat ini ada di lokasi untuk memverifikasikan apa sebenarnya yang nampak di permukaan perairan itu," katanya.

Pesawat MAS dengan nomor penerbangan MH370 yang membawa 227 penumpang dan 12 kru hilang kontak dalam perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing, sekitar dua jam setelah lepas landas dari bandara KLIA pada pukul 00.41 waktu setempat.

Tidak ada panggilan darurat dari pesawat tersebut sebelum ia menghilang.

Sementara itu, dua penumpang diketahui menggunakan paspor curian atas nama warga Italia dan Austria yang dilaporkan hilang di Thailand.

Pewarta: N. Aulia Badar

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014