KM Kelud (Antara Kalbar) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) berencana membeli 10 unit kapal dengan nilai sekitar Rp450 miliar pada tahun ini yang digunakan untuk mendistribusikan gas alam yang dicairkan (LNG) ke pelosok-pelosok Nusantara.

"Pendanaan pembelian kapal tersebut tidak bisa hanya diambil dari Pelni, bisa juga yang lainnya," ujar Direktur Utama PT Pelni Syahril Japarin di atas KM Kelud, yang tengah berlayar menuju pelabuhan Batam, Sabtu.

Menurut dia, dengan penambahan 10 kapal tersebut maka armada yang dimiliki menjadi sebanyak 34 unit kapal Pelni.

"Kita juga mempersiapkan kerja sama dengan Pertagas bagaimana mendistribusikan LNG itu ke pelosok-pelosok daerah," kata dia.

Pengembangan bisnis tersebut sejalan dengan langkah Pelni yang memperbesar bisnis kargo yang sebelumnya 30 persen menjadi 70 persen agar memperkuat fondasi bisnis dalam menghadapi persaingan usaha ke depan.

Selain itu, lanjutnya, pihaknya juga bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dalam rangka efisiensi penggunaan BBM bersubsidi dengan menggunakan campuran bahan bakar.

"Di KM Kelud ini sedang diterapkan oleh kami bekerja sama dengan BPPT, yaitu menggunakan campuran bahan bakar untuk mengefisiensi BBM. Selain itu juga efisiensi bahan bakar, kapal sudah tua dan butuh bahan bakar yang besar, yaitu subsidi BBM," kata dia.

Ia mengutarakan kapal itu didesain untuk mengangkut penumpang yang banyak sehingga mesinnya mengalami penurunan agar dapat beroperasi secara efisien.

"Pengeluaran kita setahun itu sekitar 1,3 triliun jadi sekitar Rp280 miliar per tahun itu gak efisiensinya terkait BBM. Jadi dengan penggunaan LNG dapat efisiensi bahan bakar sebesar 30-20 persen. Kita gunakan converter untuk mengkombinasikan antara BBM dengan LNG," ujar dia.

Selain itu, lanjutnya, akan ada realisasi ahli fungsi ruangan di beberapa kapal agar memperkuat fondasi bisnis perusahaan seperti yang dahulunya kelas 1 bisa dijadikan kelas ekonomi.

"Untuk perubahan ruangan itu sebesar 15 persen untuk kargo dan 20 persen untuk penumpang di tiap kapal. Coba anda bayangkan ruangan yang ada itu kosong dan itu bisa dimanfaatkan," ujar dia.

 (A063/M.M. Astro)

Pewarta: Azis Kurmala

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014