Singkawang (Antara Kalbar) - Ketua Kelompok Kerja (Pokja) III Tim Penggerak PKK Kota Singkawang, Istri Handayani, mengimbau kepada para kader PKK dan masyarakat, agar dapat memanfaatkan halaman pekarangannya, dengan menanam berbagai sayur-sayuran, bumbu-bumbuan, obat-obatan, buah-buahan, peternakan, dan perikanan.
“Pemanfaatan pekarangan yang baik dapat mendatangkan berbagai manfaat antara lain sumber pangan, sandang dan papan penghuni rumah, sumber plasma nutfah dan ragam jenis biologi, lingkungan hidup bagi berbagai jenis satwa, pengendali iklim sekitar rumah dan tempat untuk kenyamanan, penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen , tempat resapan air hujan dan air limbah keluarga ke dalam tanah, melindungi tanah dari kerusakan erosi dan tempat pendidikan bagi anggota keluarga. Bisa dibayangkan, seandainya setiap halaman rumah bisa dimanfaatkan dengan optimal, akan banyak manfaat yang diperoleh,†ungkap Istri Handayani, Minggu (13/4)
Menurut Istri, dalam pemanfaatan lahan pekarangan, komoditi yang ditanam sebaiknya disesuaikan dengan daerah yang bersangkutan, peluang pasar, dan kondisi alam setempat.
“Biasanya harga sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan untuk daerah yang kurang subur, seperti daerah pasang surut, justru lebih mahal dibandingkan dengan daerah yang subur. Dan sayangnya, masyarakat justru tidak mau berusaha dengan menanam sendiri sayur-sayuran, bumbu-bumbuan itu. Padahal untuk daerah seperti itu, masih tetap bisa diusahakan misalnya dengan menanam bumbu-bumbuan dalam pot, atau sering disebut Tabulapot, sehingga tidak terkena air asin,†jelas Istri.
Lebih lanjut, Istri, mengungkapkan bahwa pemanfaatan lahan pekarangan yang optimal bisa memberi pengaruh yang signifikaan, terhadap perkembangan perekonomian dan derajat kesehatan masyarakat. Melalui pemanfaatan pekarangan, akan berdampak pada penurunan biaya belanja masyarakat, justru sebaliknya masyarakat akan bisa mengkonsumsi makanan dengan lebih berkualitas dengan pengeluaran yang sangat minimal, dan sebaliknya justru akan menambah masukan keluarga.
“Dengan menanam sendiri sayur-sayuraan, bumbu seperti cabai, daun seledri serta makan lauk pauk dari hasil perikanan atau peternakan yang dipelihara sendiri, selain masyarakat akan berhemat, karena tidak perlu belanja, juga akan diyakini makanan yang mereka konsumsi dijamin lebih sehat dan lebih berkualitas. Jika hasil pekarangan berlebih, bisa dijual dan hal ini bisa menambah pemasukan bagi masyarakat, dan pada akhirnya selain kualitas kesehataan lebih baik ,juga diharapkan dari hasil tabungannya, masyarakat bisa menyekolahkan anak-anaknya pada pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi, dari hasil budi daya pekarangan tersebut, †pungkas Istri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
“Pemanfaatan pekarangan yang baik dapat mendatangkan berbagai manfaat antara lain sumber pangan, sandang dan papan penghuni rumah, sumber plasma nutfah dan ragam jenis biologi, lingkungan hidup bagi berbagai jenis satwa, pengendali iklim sekitar rumah dan tempat untuk kenyamanan, penyerap karbondioksida dan penghasil oksigen , tempat resapan air hujan dan air limbah keluarga ke dalam tanah, melindungi tanah dari kerusakan erosi dan tempat pendidikan bagi anggota keluarga. Bisa dibayangkan, seandainya setiap halaman rumah bisa dimanfaatkan dengan optimal, akan banyak manfaat yang diperoleh,†ungkap Istri Handayani, Minggu (13/4)
Menurut Istri, dalam pemanfaatan lahan pekarangan, komoditi yang ditanam sebaiknya disesuaikan dengan daerah yang bersangkutan, peluang pasar, dan kondisi alam setempat.
“Biasanya harga sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan untuk daerah yang kurang subur, seperti daerah pasang surut, justru lebih mahal dibandingkan dengan daerah yang subur. Dan sayangnya, masyarakat justru tidak mau berusaha dengan menanam sendiri sayur-sayuran, bumbu-bumbuan itu. Padahal untuk daerah seperti itu, masih tetap bisa diusahakan misalnya dengan menanam bumbu-bumbuan dalam pot, atau sering disebut Tabulapot, sehingga tidak terkena air asin,†jelas Istri.
Lebih lanjut, Istri, mengungkapkan bahwa pemanfaatan lahan pekarangan yang optimal bisa memberi pengaruh yang signifikaan, terhadap perkembangan perekonomian dan derajat kesehatan masyarakat. Melalui pemanfaatan pekarangan, akan berdampak pada penurunan biaya belanja masyarakat, justru sebaliknya masyarakat akan bisa mengkonsumsi makanan dengan lebih berkualitas dengan pengeluaran yang sangat minimal, dan sebaliknya justru akan menambah masukan keluarga.
“Dengan menanam sendiri sayur-sayuraan, bumbu seperti cabai, daun seledri serta makan lauk pauk dari hasil perikanan atau peternakan yang dipelihara sendiri, selain masyarakat akan berhemat, karena tidak perlu belanja, juga akan diyakini makanan yang mereka konsumsi dijamin lebih sehat dan lebih berkualitas. Jika hasil pekarangan berlebih, bisa dijual dan hal ini bisa menambah pemasukan bagi masyarakat, dan pada akhirnya selain kualitas kesehataan lebih baik ,juga diharapkan dari hasil tabungannya, masyarakat bisa menyekolahkan anak-anaknya pada pendidikan dengan jenjang yang lebih tinggi, dari hasil budi daya pekarangan tersebut, †pungkas Istri.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014