Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Perhubungan Evert Erenst Mangindaan menjanjikan bakal memberikan pelayanan terkait dengan perizinan yang maksimal dan efisien dengan menyiapkan integrasi Pelayanan Terpadu Satu Atap untuk moda transportasi darat dan udara.
Dengan adanya Pelayanan Terpadu Satu Atap ini, proses pelayanan menjadi lebih sederhana namun tidak mengurangi alur yang sudah ditetapkan, kata E.E. Mangindaan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, menurut dia, warga yang mengurus perizinan juga dijanjikan bakal tidak kerepotan karena seluruh proses perizinan tersebut sudah disiapkan dalam satu tempat saja.
Menhub mengingatkan bahwa Pelayanan Terpadu Satu Atap selama ini sudah berjalan dan diterapkan pada Direktorat Perhubungan Laut. Dalam hal ini seluruh masyarakat yang membutuhkan pelayanan langsung bisa melakukannya di Lantai VI Gedung Karya, Kemenhub.
Pelayanan Terpadu Satu Atap dibuat juga dalam rangka pencegahan kemungkinan terjadinya gratifikasi yang merupakan tindakan tidak terpuji, ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa Pelayanan Terpadu Satu Atap membutuhkan SDM yang kompeten serta prosedur operasional standar yang transparan dan sederhana.
Selain itu, lanjut Mangindaan, pihaknya juga telah menyediakan kotak saran dan pengaduan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk bahan perbaikan pelayanan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan mengingatkan perusahaan pelayanan transportasi mesti peka terhadap kritik guna meningkatkan kepuasan dari para pengguna jasa transportasi.
Karakteristik pelayanan jasa transportasi yang begitu peka terhadap kritik masyarakat menuntut setiap pejabat untuk lebih peka dan membuka diri dan pada saat yang sama siap menerima kritikan, saran, dan masukan dari masyarakat, kata Mangindaan dalam acara pelantikan Kepala Badan SAR Nasional dan Pejabat Eselon II di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (14/4).
Menurut Menhub, pembangunan sektor transportasi kian hari bertambah kompleks, antara lain karena tuntutan masyarakat yang terus meningkat.
Untuk itu, ujar dia, berbagai kebijakan yang akan ditempuh harus mampu menampilkan sosok transportasi yang andal, bersih, dan bebas dari inefisiensi serta mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Haruslah menjadi perhatian kita mengenai pentingnya penanganan keselamatan, baik dari unsur sarana dan prasarana maupun dari unsur manusia dan sistem operasional serta pengaturannya," katanya.
(M040/D. Kliwantoro)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Dengan adanya Pelayanan Terpadu Satu Atap ini, proses pelayanan menjadi lebih sederhana namun tidak mengurangi alur yang sudah ditetapkan, kata E.E. Mangindaan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dengan demikian, menurut dia, warga yang mengurus perizinan juga dijanjikan bakal tidak kerepotan karena seluruh proses perizinan tersebut sudah disiapkan dalam satu tempat saja.
Menhub mengingatkan bahwa Pelayanan Terpadu Satu Atap selama ini sudah berjalan dan diterapkan pada Direktorat Perhubungan Laut. Dalam hal ini seluruh masyarakat yang membutuhkan pelayanan langsung bisa melakukannya di Lantai VI Gedung Karya, Kemenhub.
Pelayanan Terpadu Satu Atap dibuat juga dalam rangka pencegahan kemungkinan terjadinya gratifikasi yang merupakan tindakan tidak terpuji, ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa Pelayanan Terpadu Satu Atap membutuhkan SDM yang kompeten serta prosedur operasional standar yang transparan dan sederhana.
Selain itu, lanjut Mangindaan, pihaknya juga telah menyediakan kotak saran dan pengaduan yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk bahan perbaikan pelayanan.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan mengingatkan perusahaan pelayanan transportasi mesti peka terhadap kritik guna meningkatkan kepuasan dari para pengguna jasa transportasi.
Karakteristik pelayanan jasa transportasi yang begitu peka terhadap kritik masyarakat menuntut setiap pejabat untuk lebih peka dan membuka diri dan pada saat yang sama siap menerima kritikan, saran, dan masukan dari masyarakat, kata Mangindaan dalam acara pelantikan Kepala Badan SAR Nasional dan Pejabat Eselon II di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (14/4).
Menurut Menhub, pembangunan sektor transportasi kian hari bertambah kompleks, antara lain karena tuntutan masyarakat yang terus meningkat.
Untuk itu, ujar dia, berbagai kebijakan yang akan ditempuh harus mampu menampilkan sosok transportasi yang andal, bersih, dan bebas dari inefisiensi serta mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
"Haruslah menjadi perhatian kita mengenai pentingnya penanganan keselamatan, baik dari unsur sarana dan prasarana maupun dari unsur manusia dan sistem operasional serta pengaturannya," katanya.
(M040/D. Kliwantoro)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014