Jakarta (Antara Kalbar) - Sepanjang periode 2004-2013 berbagai teknologi berhasil dikembangkan dari fokus lima bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dari berbagai kementerian dan lembaga di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek).

Sebagaimana dikutip dari buku "Satu Dasawarsa Membangun Untuk Kesejahteraan Rakyat" di Jakarta, Sabtu, hasil riset dan teknologi yang dikembangkan Kemristek telah merambah berbagai bidang termasuk di bidang transportasi, pertahanan dan keamanan, informasi dan komunikasi, energi, dan pangan.

Pada bidang transportasi, teknologi yang telah dihasilkan antara lain mobil listrik 500 amphere dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang dapat menempuh jarak hingga 150 kilometer (km) sekali charge. Mobil listrik berjenis bus ini mempunyai kecepatan maksimal 5000 rpm.

Sedangkan di bidang perhubungan, kerja sama Kemristek dengan PT LEN-Industri, ITB, ITS, dan BPPT menghasilkan teknologi Computer Based Interlocking (CBI) atau Sistem Interlocking LEN seri-3 (SILO3), sehingga dapat menghemat komponen dan peningkatan TKDN sampai 60 persen.

Pada bidang pertahanan dan keamanan, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dan BPPT telah menghasilkan Pesawat Udara Nirawak (PUNAI) LSU-02 yang dapat menempuh jarak terbang hingga 200 km.

LAPAN juga melakukan penyempurnaan dan pengembangan teknologi roket pengorbitan satelit jenis roket RX-Han 122, RX-500, serta pengembangan prototype satelit LAPAN ORARI2 yang dapat memantau permukaan bumi dan membantu komunikasi teks dan suara untuk mitigasi bencana.

Pada bidang teknologi informasi dan komunikasi telah dicanangkan Gerakan Indonesia Go Open Source (IGOS) untuk menunjang tugas-tugas perkantoran di berbagai lembaga pemerintah dengan menggunakan legal software berbasis open source. Sekitar 20 persen kabupaten/kota di Indonesia telah memanfaatkan piranti lunak tersebut.

Sedangkan di bidang pangan, BATAN menghasilkan dua varietas padi hasil radiasi baru yaitu Sidenuk dan Mugibat, di mana hasilnya memiliki keunggulan tahan terhadap penyakit dan beras yang dihasilkan lebih pulen.

Varietas unggul kedelai Rajabasa yang memiliki karakteristik tahan terhadap kondisi tanah ekstrim juga diciptakan.

Pada 2008, BATAN juga merilis kedelai Mitani yang memiliki keunggulan dalam rasa, rendemen, kadar lemak dan protein yang lebih baik dibanding kedelai impor.

Sedangkan di bidang energi, BPPT menghasilkan beberapa prototype hasil penelitian dan perekayasaan diantaranya pembangkit listrik skala 3 Mega Watt (MW) yang telah diaplikasikan di Kamojang, Garut, Jawa Barat.

Selain menghasilkan teknologi, pemerintah juga terus membuat kebijakan pembangunan payung hukum agar pengembangan riset dan teknologi lebih terjamin keberlanjutannya.

Kebijakan tersebut antara lain Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 20 Tahun 2005, PP Nomor 41 Tahun 2006, PP Nomor 35 Tahun 2007, dan PP Nomor 48 Tahun 2009, serta Peraturan Pelaksana sebagai turunan Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Sedangkan payung hukum lain yang dihasilkan yakni UU Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial dan UU Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan yang jadi pedoman dalam pembangunan keantariksaan nasional, serta guna melindungi kepentingan nasional.    

(V002/Subagyo)

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014