Jakarta (Antara Kalbar) - Asisten Deputi produktivitas Ilmu Pengetahuan Teknologi Masyarakat pada Kementerian Riset dan Teknologi Ira Nurhayati Djarot mengatakan saat ini halal bukan hanya simbol keagamaan semata, tapi menjadi simbol global untuk jaminan kualitas keamanan dan kesehatan.
"Halal juga menjadi pilihan gaya hidup yang berkembang dan penerapannya menjadi populer, juga dikalangan non-Muslim," ujar Ira dalam acara simposium riset halal global di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan riset dan pengembangan produk-produk konsumsi
bagi masyarakat jelas sangat dibutuhkan.
"Bagi Indonesia dengan penduduk mayoritas beragama Islam, tentu adalah produk yang halal," jelas dia.
Direktur LPPOM MUI, Lukmanul Hakim, mengemukakan dalam proses sertifikasi halal oleh LPPOM MUI dilakukan audit yang komprehensif atas bahan baku, bahan tambahan dan penolong maupun pemprosesannya.
"Bahan baku yang dipergunakan, perlu dilakukan penelusuran tentang unsur-unsur bahan dan proses pembuatannya," katanya.
Penelusuran itu, lanjut Lukman, tentu memerlukan analisa ilmiah yang mendalam. Contoh sederhananya bakso, jenis makanan jajanan yang sangat populer di Indonesia, pada dasarnya dibuat dari daging dengan bahan tambahan-penolong.
"Dalam hal ini perlu ditelaah secara mendalam dengan kaidah ilmiah, apakah bahan baku daging yang dipergunakan benar-benar berasal dari bahan yang halal sesuai kaidah syariah. Kadang kala penelahaan bahkan harus dilakukan sampai ke tingkat DNA dengan kajian-kajian ilmiah yang relatif sangat rumit," jelas Lukman.
Begitu pula dalam proses pembuatan vaksin. Media pengembangbiakan bakterinya, lazimnya menggunakan enzim. Maka perlu ditelaah dengan kaidah ilmiah, apakah enzim yang dipergunakan berasal dari bahan baku yang halal atau malah dari enzim babi.
Jika demikian, kata dia, maka tentu diperlukan bahan alternatif yang halal.
"Oleh karenanya jelas dibutuhkan kajian-kajian ilmiah, sehingga bahan yang halal itu dapat diperoleh untuk keselarasan dengan tuntunan agama," terang lelaki berkumis itu.
Simposium riset produk halal itu untuk pertama kalinya diadakan di Indonesia, dan diselenggarakan bertepatan dengan pameran internasional produk halal.