Sungai Raya (Antara Kalbar) - Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Kalimantan Barat menggelar Sarasehan Nasional Ulama Pesantren dan Cendekiawan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Sungai Raya, Kalimantan Barat, untuk memberikan informasi politik kepada para kiai.

Penggagas sarasehan KH Hasyim Muzadi di Sungai Raya, Selasa, mengatakan kegiatan itu merupakan kesinambungan dari acara serupa yang digelar di beberapa pesantren yang ada di Indonesia.

Sarasehan itu akan dilaksanakan 22-24 April dan menghadirkan sejumlah pembicara, antara lain Jimly Asshiddiqie, Mahfud MD, Wahiduddin Adam, Rohmin Dahuri, Rizal Ramli, dan Slamet Effendi Yusuf.

"Melalui sarasehan ini diharapkan para kiai dan ulama menjadi lebih paham kondisi yang sebenarnya. Dengan `well informed`, kiai dan ulama memiliki kekuatan dahsyat untuk melakukan perubahan," kata Hasyim.

Dia menambahkan, selama ini para kiai dan ulama diam karena tidak tahu berbagai informasi terbaru tentang politik.

"Hal ini yang mengakibatkan banyak kiai dan ulama dimanfaatkan untuk kepentingan politik. Jelas ini tidak boleh terjadi," katanya.

Di tempat yang sama, Bupati Kutai Timur Isran Noor menyatakan peran ulama dalam kemerdekaan Indonesia dan mengisi pembangunan sangat besar. Pada masa pra kemerdekaan, ulama memiliki andil besar dalam perjuangan kemerdekaan RI.

"Para ulama juga memiliki andil besar dalam pembangunan, khususnya membangun akhlak generasi muda," kata Isran.

Isran mengatakan setiap pesantren dan para ulama perlu menanamkan kepedulian terhadap kondisi bangsa saat ini.

"Bangsa kita masih memerlukan bimbingan dan kepedulian dari para ulama, terutama untuk meningkatkan kesadaran umat dalam memperbaiki kondisi negara yang semakin kritis saat ini," katanya.

Isran mengatakan, Indonesia sebagai negara berpenduduk Islam terbesar di dunia mengalami degradasi moral karena banyak masyarakat yang kehilangan arah dan memerlukan pencerahan. 

(RDO/Sigit Pinardi)

 

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014