Jakarta (Antara Kalbar) - Koperasi kredit di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) dinilai telah mampu menjadi soko guru perekonomian daerah sekaligus mewujudkan cita-cita koperasi nasional, kata pengamat koperasi Nurhayat Indra.

"Kalbar bisa menjadi model provinsi dimana koperasinya sudah menjadi soko guru perekonomian," kata Nurhayat yang juga dosen program studi manajemen Institut Koperasi Indonesia (Ikopin) di Pontianak, Kamis.

Ia mengatakan koperasi kredit di provinsi itu berkembang sangat baik dengan jumlah keanggotaan mencapai puluhan ribu dan aset hingga triliunan rupiah.

Pelaku usaha juga memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap koperasi kredit melebihi kepercayaan mereka terhadap perbankan.

"Ini indikasi yang bagus ketika koperasi sudah menjadi soko guru perekonomian di suatu wilayah," katanya.

Asisten Deputi Urusan Pengembangan dan Pengendalian Simpan Pinjam Kementerian Koperasi dan UKM Rosdiana Veronica Sipayung mengatakan koperasi kredit dengan aset dan jumlah keanggotaan yang besar banyak berkembang di Kalbar.

 "Ini salah satu provinsi dengan koperasi yang berkembang dengan baik," katanya.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalbar Ignasius IK mengatakan koperasi kredit atau credit union sudah berkembang di provinsinya sejak 1976.

Saat ini sudah ada lebih dari 48 koperasi kredit berkembang pesat dengan total aset mencapai Rp22 triliun di seluruh provinsi.

"Militansi masyarakat untuk berkoperasi sangat tinggi dan mereka konsisten menerapkan nilai-nilai koperasi," katanya.

Koperasi di wilayahnya bahkan mampu menguasai sistem keuangan daerah hingga perbankan nyaris tidak bisa masuk ke wilayah-wilayah di pedalamannya.

Ke depan, pihaknya mendorong lebih banyak pelaku koperasi untuk melirik sektor riil dan membuat koperasi produksi hingga koperasi benar-benar mampu menyejahterakan masyarakat di provinsi itu.

Pewarta: Hanni Sofia

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014