Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerhati anak Seto Mulyadi yang akrab dipanggil Kak Seto meminta pemerintah untuk segera membentuk gerakan nasional stop kekerasan terhadap anak.
"Bentuk satgas perlindungan terhadap anak hingga ke tingkat RT," kata Kak Seto kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan gerakan nasional tersebut tidak bisa terbentuk jika tidak ada campur tangan presiden.
Untuk itu dia meminta presiden turut serta dalam pembentukan gerakan nasional stop kekerasan terhdap anak.
"Dengan demikian, perlindungan terhadap anak bisa dikawal hingga ke tingkat RT ke tingkat yang terkecil dalam masyarakat," katanya.
Seto mengatakan tingginya kasus terhadap anak pada saat ini bisa dikategorikan sebagai kondisi darurat.
"Kasus kekerasan anak sudah darurat, bahkan sudah bukan lagi kekerasan melainkan kekejaman," katanya.
Dengan adanya pengawasan hingga ke tingkat RT, kata Seto, dirinya optimistis kasus kekerasan terhadap anak dapat diminalisasi.
Dia mencontohkan kasus dugaan kekerasan seksual terhadap murid Jakarta International School.
"Kita jangan membiarkan kasus seperti itu kembali terulang," katanya.
Kak Seto mengatakan dirinya tidak ingin kasus serupa terjadi di tempat lain.
"Jangan sampai terjadi kasus serupa, karena sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak," katanya.
(W004/Z. Meirina)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Bentuk satgas perlindungan terhadap anak hingga ke tingkat RT," kata Kak Seto kepada Antara di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan gerakan nasional tersebut tidak bisa terbentuk jika tidak ada campur tangan presiden.
Untuk itu dia meminta presiden turut serta dalam pembentukan gerakan nasional stop kekerasan terhdap anak.
"Dengan demikian, perlindungan terhadap anak bisa dikawal hingga ke tingkat RT ke tingkat yang terkecil dalam masyarakat," katanya.
Seto mengatakan tingginya kasus terhadap anak pada saat ini bisa dikategorikan sebagai kondisi darurat.
"Kasus kekerasan anak sudah darurat, bahkan sudah bukan lagi kekerasan melainkan kekejaman," katanya.
Dengan adanya pengawasan hingga ke tingkat RT, kata Seto, dirinya optimistis kasus kekerasan terhadap anak dapat diminalisasi.
Dia mencontohkan kasus dugaan kekerasan seksual terhadap murid Jakarta International School.
"Kita jangan membiarkan kasus seperti itu kembali terulang," katanya.
Kak Seto mengatakan dirinya tidak ingin kasus serupa terjadi di tempat lain.
"Jangan sampai terjadi kasus serupa, karena sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman bagi anak-anak," katanya.
(W004/Z. Meirina)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014