Sekadau (Antara Kalbar) - Kantor Kementrian Agama Kabupaten Sekadau menggelar dialog kerukunan umat beragama di Kabupaten Sekadau pada Rabu (11/6). Kegiatan itu dihadiri Badan Pemberdayaan masyarakat, Kesatuan Bangsa dan Pemerintahan Desa Kabupaten Sekadau, Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) ,FKDM, lembaga adat, organisasi kemasyarakatan, serta tokoh-tokoh masyarakat.
"Kerukunan umat beragama harus terus dijaga guna menghindari potensi konflik antar umat. Pembinaan kerukunan umat beragama bukan hanya tugas FKUB dan kementrian agama saja. Tapi merupakan kewajiban kita bersama agar selalu harmonis,†ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau, M.Taufiq.
Taufiq mengatakan, kehidupan umat beragama di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sekadau selama ini tetap terjaga dengan kondusif dan tidak pernah ada pertentangan.
"Namun, upaya pencegahan tetap harus dilakukan, salah satunya dengan menggelar dialog. Dalam dialog ini, yang dicari adalah kebersamaan agar kehidupan beragama di Sekadau bisa terus dijaga,†tutur Taufiq.
Sementara itu, Kepala Badan PM, Kesbang, Pemdes Kabupaten Sekadau, Bayu Dwi Harsono mengungkapkan hal tak jauh berbeda. Menurutnya, kearifan lokal serta kerukunan umat beragama di Kabupaten Sekadau selama ini sudah sangat baik dan tidak pernah terjadi konflik antar pemeluk agama dalam situasi apapun.
“Dengan adanya dialog-dialog dan pertemuan seperti ini, diharapkan ketika ada permasalahan di masyarakat dapat di bahas dan dicari titik temu sehingga gejala-gejala munculnya konflik di masyarakat dapat dideteksi lebih awal dan dicegah,†ajaknya.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sekadau, H. Isnaini mengakui hal yang menonjol dari kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Sekadau adalah cara memandang perbedaan. Masing-masing umat beragama melihat perbedaan itu sebagai suatu hal yang lumrah dimana NKRI sendiri merupakan negara yang plural sehingga umat beragama di Sekadau tidak pernah menganggap perbedaan sebagai poin pemecah belah.
"Ada dua hal penting dalam menjaga kerukunan umat beragama yaitu memberdayakan masyarakat, kelompok-kelompok agama dan pemuka agama untuk menyelesaikan secara mandiri persoalan-persoalan yang ada serta memberikan rambu-rambu dalam pengelolaan kerukunan umat beragama," tuturnya.
Isnaini mengatakan lebih lanjut Jika rambu-rambu ini dijaga maka perselisihan antar umat beragama niscaya tidak akan pernah terjadi. Keragaman dan kemajemukan kultur di Kalbar bukan suatu yang harus dipertentangkan melainkan harus saling.
"Tak hanya itu, memahami pentingnya kerukunan umat beragama merupakan salah satu hal penting masyarakat untuk membentengi diri dari provokasi orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu, komunikasi dua arah dalam bentuk pertemuan, korrdinasi serta dialog menjadi agenda penting untuk dilaksanakan secara periodik,†papar pria berkacamata yang juga menjabat sebagai wakil ketua DPRD Sekadau.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Kerukunan umat beragama harus terus dijaga guna menghindari potensi konflik antar umat. Pembinaan kerukunan umat beragama bukan hanya tugas FKUB dan kementrian agama saja. Tapi merupakan kewajiban kita bersama agar selalu harmonis,†ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sekadau, M.Taufiq.
Taufiq mengatakan, kehidupan umat beragama di Kalimantan Barat khususnya di Kabupaten Sekadau selama ini tetap terjaga dengan kondusif dan tidak pernah ada pertentangan.
"Namun, upaya pencegahan tetap harus dilakukan, salah satunya dengan menggelar dialog. Dalam dialog ini, yang dicari adalah kebersamaan agar kehidupan beragama di Sekadau bisa terus dijaga,†tutur Taufiq.
Sementara itu, Kepala Badan PM, Kesbang, Pemdes Kabupaten Sekadau, Bayu Dwi Harsono mengungkapkan hal tak jauh berbeda. Menurutnya, kearifan lokal serta kerukunan umat beragama di Kabupaten Sekadau selama ini sudah sangat baik dan tidak pernah terjadi konflik antar pemeluk agama dalam situasi apapun.
“Dengan adanya dialog-dialog dan pertemuan seperti ini, diharapkan ketika ada permasalahan di masyarakat dapat di bahas dan dicari titik temu sehingga gejala-gejala munculnya konflik di masyarakat dapat dideteksi lebih awal dan dicegah,†ajaknya.
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sekadau, H. Isnaini mengakui hal yang menonjol dari kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Sekadau adalah cara memandang perbedaan. Masing-masing umat beragama melihat perbedaan itu sebagai suatu hal yang lumrah dimana NKRI sendiri merupakan negara yang plural sehingga umat beragama di Sekadau tidak pernah menganggap perbedaan sebagai poin pemecah belah.
"Ada dua hal penting dalam menjaga kerukunan umat beragama yaitu memberdayakan masyarakat, kelompok-kelompok agama dan pemuka agama untuk menyelesaikan secara mandiri persoalan-persoalan yang ada serta memberikan rambu-rambu dalam pengelolaan kerukunan umat beragama," tuturnya.
Isnaini mengatakan lebih lanjut Jika rambu-rambu ini dijaga maka perselisihan antar umat beragama niscaya tidak akan pernah terjadi. Keragaman dan kemajemukan kultur di Kalbar bukan suatu yang harus dipertentangkan melainkan harus saling.
"Tak hanya itu, memahami pentingnya kerukunan umat beragama merupakan salah satu hal penting masyarakat untuk membentengi diri dari provokasi orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Oleh karena itu, komunikasi dua arah dalam bentuk pertemuan, korrdinasi serta dialog menjadi agenda penting untuk dilaksanakan secara periodik,†papar pria berkacamata yang juga menjabat sebagai wakil ketua DPRD Sekadau.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014