Sekadau (Antara Kalbar) - Musim kemarau saat ini menimbulkan potensi kebakaran, karena berdasarkan data dari pencitraan Satelit NOAA, selama tiga hari terakhir telah terpantau ada tiga titik api (hot spot) di wilayah Sekadau.

“Sejak 22 Juli hingga sekarang, ada tiga titik api yang terpantau satelit di wilayah Kabupaten Sekadau. Tanggal 22 Juli lalu, satu 'hot spot' terpantau di wilayah Kecamatan Sekadau Hulu. Sehari setelahnya, yakni 23 Juli, ada 2 titik hot spot yang terpantau di wilayah Belitang Hulu,” beber Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sekadau Akhmad Suryadi.

Dia mengatakan, dari hasil penelusuran, hot spot tersebut bersumber dari kebakaran lahan pertanian alias ladang berpindah. Diduga ladang ini sengaja dibakar oleh masyarakat untuk areal pertaniannya.

Sekarang apinya sudah padam, namun katanya, untuk mencegah kejadian serupa terulang, kita tegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan. Jika ada pantauan hot spot, BPBD akan menelpon langsung dan pihak kecamatan untuk melakukan upaya pemadaman.

“Upaya pemadaman hanya bisa dilakukan melalui tim darat. Karena itu, kita harapkan tim pemadam kebakaran darat di tiap kecamatan untuk tetap siaga,” pungkasnya.

Pewarta: Arkadius Gansi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014