Yogyakarta (Antara Kalbar) - Penelitian tim mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA Universitas Negeri Yogyakarta menunjukkan, daun labu kuning dan binahong berpotensi menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.
"Daun labu kuning mengandung senyawa cucurbitasin, sedangkan daun binahong memiliki kandungan senyawa glikon. Kedua senyawa itu berpotensi menurunkan kadar gula darah," kata ketua tim mahasiswa, Masna Roisah, di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, penelitian berjudul "Penggunaan Ekstrak Daun Labu Kuning dan Daun Binahong untuk Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih" itu dilaksanakan secara eksperimen.
"Hal itu bertujuan mengetahui kandungan yang terdapat pada daun labu kuning dan daun binahong sebagai penurun kadar gula darah serta mengetahui perbandingan kecepatan penurunan kadar gula darah antara daun binahong dan daun labu kuning," katanya.
Ia mengatakan langkah penelitiannya, membuat ekstrak daun labu kuning dan daun binahong. Membuat ekstrak daun labu kuning dan daun binahong dengan memblender sehingga diperoleh sari-sari dari daun tersebut.
"Untuk percobaan kami menggunakan tikus putih pada penelitian tersebut. Pencekokan pada tikus dilakukan setiap satu minggu sekali selama tiga bulan dan pengamatannya dilakukan setiap satu minggu sekali," katanya.
Selanjutnya, kata dia, mencatat hasil penurunan kadar glukosa darah yang diperoleh setelah melakukan pencekokan pada tikus setiap satu minggu sekali selama tiga bulan. Setelah data terkumpul, kemudian dirata-rata.
Menurut dia, analisis data dilakukan dengan uji kenormalan, analisis ragam, dan uji T dengan menggunakan bantuan program SPSS.
"Berdasarkan penelitian itu diketahui bahwa daun labu kuning dan daun binahong dapat menurunkan kadar glukosa pada tikus putih. Penurunan yang paling baik terletak pada konsentrasi yang rendah yakni dua persen," katanya.
Anggota tim mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA UNY itu adalah Eny Purwanti, Aisah Windasari, dan Irma Widyastuti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Daun labu kuning mengandung senyawa cucurbitasin, sedangkan daun binahong memiliki kandungan senyawa glikon. Kedua senyawa itu berpotensi menurunkan kadar gula darah," kata ketua tim mahasiswa, Masna Roisah, di Yogyakarta, Minggu.
Menurut dia, penelitian berjudul "Penggunaan Ekstrak Daun Labu Kuning dan Daun Binahong untuk Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Tikus Putih" itu dilaksanakan secara eksperimen.
"Hal itu bertujuan mengetahui kandungan yang terdapat pada daun labu kuning dan daun binahong sebagai penurun kadar gula darah serta mengetahui perbandingan kecepatan penurunan kadar gula darah antara daun binahong dan daun labu kuning," katanya.
Ia mengatakan langkah penelitiannya, membuat ekstrak daun labu kuning dan daun binahong. Membuat ekstrak daun labu kuning dan daun binahong dengan memblender sehingga diperoleh sari-sari dari daun tersebut.
"Untuk percobaan kami menggunakan tikus putih pada penelitian tersebut. Pencekokan pada tikus dilakukan setiap satu minggu sekali selama tiga bulan dan pengamatannya dilakukan setiap satu minggu sekali," katanya.
Selanjutnya, kata dia, mencatat hasil penurunan kadar glukosa darah yang diperoleh setelah melakukan pencekokan pada tikus setiap satu minggu sekali selama tiga bulan. Setelah data terkumpul, kemudian dirata-rata.
Menurut dia, analisis data dilakukan dengan uji kenormalan, analisis ragam, dan uji T dengan menggunakan bantuan program SPSS.
"Berdasarkan penelitian itu diketahui bahwa daun labu kuning dan daun binahong dapat menurunkan kadar glukosa pada tikus putih. Penurunan yang paling baik terletak pada konsentrasi yang rendah yakni dua persen," katanya.
Anggota tim mahasiswa Program Studi Biologi Fakultas MIPA UNY itu adalah Eny Purwanti, Aisah Windasari, dan Irma Widyastuti.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014