Jakarta (Antara Kalbar) - Komikus Indonesia, Hikmat Darmawan, mengaku tertantang menciptakan komik yang mengisahkan perjumpaan dua budaya, yakni Budaya Indonesia dan Belanda.
Menurut Hikmat, hingga kini masih banyak informasi soal Indonesia yang tersimpan di Belanda, baik dalam bentuk fisik seperti arsip maupun dalam ingatan orang-orang Indonesia di Belanda dan orang Belanda sendiri yang belum tereksplorasi.
"Jadi kalau Peter (komikus asal Belanda yang menciptakan komik "Rampokan Jawa & Selebes") "memandang orang Indonesia dari sudut pandang Eropanya, saya tertarik bagaimana memandang Eropa dari sudut pandang saya (Indonesia)," ujar Hikmat kepada ANTARA News.
Kemudian, saat ditanya soal karya komikus asal Belanda itu yang salah satunya berjudul, "Rampokan Jawa &Selebes" itu, Hikmat mengaku karya ini menarik dari sisi tema dan gambar.
"Dari segi tema, cerita bagi saya ini menarik. Ini seolah-olah seperti sebuah perjumpaan budaya. Bagaimana seorang Belanda, memandang Indonesia atau Hindia dan pada gilirannya saya memandang perspektif dia (Peter) serta memandang orang-orang Hindia pada saat itu," kata Hikmat.
Lalu, menurut dia, komik karya Peter itu juga menarik dari sisi gambarnya yang "clear line".
Hal ini baginya merupakan sebuah kebaruan yang menarik, terlebih jika gambar yang dibuat adalah kondisi Indonesia.
"Ini sendiri jadi sebuah kebaruan yang menarik. Saya lihat,wah ini tantangannya besar loh, menyederhanakan garis, memilihnya menjadi sebuah lanskap," ujar penulis komik "How to Make Comics - Menurut Para Master Komik Dunia" itu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014