Menurut dia langkah tersebut dapat memperkuat posisi kebudayaan dan menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat.
“Kebudayaan adalah pemersatu bangsa, penggerak ekonomi, kekuatan diplomasi, sekaligus pembentuk jati diri bangsa. Dengan narasi ini, kebudayaan diharapkan menjadi pilar utama dalam pembangunan bangsa,” kata Fitra dalam sambutannya di acara sosialisasi Menggali Nilai Kearifan Lokal Kabupaten Garut Melalui Tradisi Ngawuwuh di Garut, Jawa Barat, Sabtu.
Fitra juga menyoroti pentingnya menghubungkan kebudayaan dengan isu keberlanjutan.
Tradisi lokal seperti Ngawuwuh, di Garut, Jawa Barat yang memanfaatkan hasil alam seperti kelapa, jahe, dan gula merah, menjadi contoh bagaimana kebudayaan dan alam berjalan beriringan.
“Dunia sedang menggencarkan jalan kebudayaan untuk hidup berkelanjutan, dalam arti merawat bumi merawat kebudayaan. Sangat senada dengan tradisi Ngawuwuh ini, karena kalau hasil alamnya hilang maka budayanya juga akan hilang,” ujar Fitra.
Lebih dari sekadar mempertahankan tradisi, Fitra menekankan perlunya aksi nyata untuk menjaga dan mengembangkan budaya sebagai bagian dari solusi masa depan.
Terlebih, kebudayaan tidak boleh hanya menjadi masa lalu yang terhenti sebagai artefak, tapi kebudayaan harus menjadi masa depan yang hidup dan relevan.
Dengan pendekatan tersebut, Kementerian Kebudayaan diharapkan dapat memperkuat narasi kebudayaan Indonesia, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga global.
Sehingga, tradisi seperti Ngawuwuh bukan hanya menjadi warisan leluhur, tetapi juga inspirasi untuk dunia yang lebih berkelanjutan dan harmonis.
Semangat Ngawuwuh sendiri mengajarkan bahwa di tengah tantangan modernisasi, nilai silaturahmi dan kebersamaan tetap menjadi fondasi yang kokoh bagi kehidupan masyarakat Indonesia.
Adapun, saat ini tradisi Ngawuwuh merupakan sebuah tradisi yang dilestarikan oleh masyarakat adat Mulakeudeu melalui acara Hajat Lembur Kampung Mulakeudeu yang dilaksanakan rutin setiap tahunnya.
Tradisi tersebut berupa kegiatan meminum teh dari rempah bersama, dengan mengutamakan empat jenis bahan yang berasal dari alam.