Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah meluncurkan info kekeringan dengan versi android sehingga bisa diakses secara langsung oleh masyarakat.
"Info kekeringan versi android bisa diunduh di Playstore gratis dan tanpa password," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media BMKG Taufan Maulana di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, dengan diluncurkannya versi android tersebut membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai kekeringan.
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada seperti telepon pintar (smartphone) serta teknologi yang populer lainnya masyarakat semakin mudah mengakses informasi.
Dalam versi android, terdapat beberapa info selain informasi kekeringan seperti analisa hujan bulanan, prakiraan hujan bulanan dan deteksi kekeringan.
Di dalamnya terdapat peta Indonesia dan proyeksi analisa curah hujan dan lain sebagainya namun masih berbentuk data mentah tanpa analisa yang lebih sederhana.
Bagi orang awam, mungkin data tersebut tidak begitu mudah dipahami karena hanya berupa peta dengan penjelasan yang minim.
"Tentunya penyempurnaan akan terus dilakukan," tambah Taufan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Info kekeringan versi android bisa diunduh di Playstore gratis dan tanpa password," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media BMKG Taufan Maulana di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan, dengan diluncurkannya versi android tersebut membuka akses seluas-luasnya bagi masyarakat untuk mengetahui informasi mengenai kekeringan.
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada seperti telepon pintar (smartphone) serta teknologi yang populer lainnya masyarakat semakin mudah mengakses informasi.
Dalam versi android, terdapat beberapa info selain informasi kekeringan seperti analisa hujan bulanan, prakiraan hujan bulanan dan deteksi kekeringan.
Di dalamnya terdapat peta Indonesia dan proyeksi analisa curah hujan dan lain sebagainya namun masih berbentuk data mentah tanpa analisa yang lebih sederhana.
Bagi orang awam, mungkin data tersebut tidak begitu mudah dipahami karena hanya berupa peta dengan penjelasan yang minim.
"Tentunya penyempurnaan akan terus dilakukan," tambah Taufan.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014