Ngabang (Antara Kalbar) - Pelaksanaan Upacara HUT Kemerdekaan RI ke 69 tahun yang digelar jajaran Pemkab Landak, Minggu (17/8) di halaman kantor bupati setempat berlangsung lancar dan khidmat.

Tepat pukul 10.00 WIB detik-detik proklamsi ditandai dengan bunyi bel serine dan naskah Proklamasi dibacakan Ketua DPRD Landak Heri Saman diikuti peserta upacara.

Sedangkan bertindak sebagai Pembina upacara Bupati Landak Adrianus Asia Sidot yang dihadiri jajaran peserta kalangan TNI/Polri, PNS, organiasi pemuda, pelajar dan tamu undangan lainnya.

Pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) menjadi arah pemandangan para pesertya ketika melakukan tugasnya yang sebelumnya sudah dilatih selama beberapa pecan.  Pembawa baki (bendera) bernama Novita Yolanda  siswa SMAN 2 Ngabang dan pengibar bendara merah putih Arjun dari siswa MAN Ngabang, Sirus Aristo siswa SMAN 1 Ngabang dan Kusnadi siswa SMAN 2 Ngabang. Sedangkan komandan Paskibraka Lettu Arm Her S.

Bupati Landak Adrianus Asia Sidot sesuai upacara mengatakan, momentum HUT Kemerdekaan Ri di kabupaten Landak agar  masyarakat dapat terus melakukan perubahan-perubahan seiring perkembangan zaman. Salah satunya merubah pola piker masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.

 â€œJika pola pikir tidak berubah, maka akan sulit maju dan berubah se iring dengan keterbukaan dengan perjanjian internasional. Maka masyarakat haris siap baik mental dan moralnnya,” tegas Adrianus.

Selanjutnya, masyarakat agat tetap mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan harga mati. Masyarakat sebagai warga negera Indonesia harus menyadari empat pilar kebangsaan dan selalu komimen yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.

“Tapi saya lihat masih banyak warga di Landak ini tidak pasang bendera merah putih pada peringatan HUT RI. Jadi yang tidak mau pasang berarti tidak punya hati nurani. Tidak mau menghayati dan menghargai pahlawan kita yang sudah berjuang merebut  kemerdekaan,” ungkap Adrianus.

Ia menilai, masyarakat di pasar di ibu kota kabupaten Landak  masih ada yang tidak pasang bendera. “Kalau tidak mau pasang bendera ya jangan jadi warga Negara Indonesia, mungkin merasa sudah hidup enak tidak berfikir para pejuang saat merebut kemerdekaan,” tandas Adrianus.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014