Landak (ANTARA) - Berdasar hasil Pendataan Keluarga di tahun lalu, angka Keluarga beresiko kekurangan gizi kronis (stunting) mencapai 44.224 keluraga . Angka tersebut ungkap Pj Bupati Landak Samuel sangat tinggi. Dalam upaya menurunkan stunting di Landak, Samuel pun meminta Tim Pendamping Keluarga bekerja giat bersama.
"Kami berharap ada upaya serius kita semua dalam percepatan penurunan stunting,dan itu harus dilakukan bersama-sama. Saya juga minta agar Tim Pendamping Keluarga di Landak bisa memberikan informasi tentang bahaya stunting mulai dari hulu," ungkap Samuel.
Dikatakannya, dengan jumlah angka stunting 44.224 itu, jika dipersentasikan, angka stunting di Landak mencapai 27 persen. Sedangkan angka stunting atau kekerdilan itu di Provinsi Kalbar 29 persen masih jauh dari angka stunting nasional di angka 24 persen.
“Tentunya target Pemerintah Pusat untuk menurunkan angka stunting di 14 persen di tahun 2024 itu bukan kerja mudah. Butuh kerjasama semua pihak dalam upaya penurunannya,” ucap Samuel.
Menurutnya, saat ini di Kabupaten Landak, Tim Pendamping Keluarga (TPK) sudah terbentuk dengan jumlah 209. Tim itu terdiri dari 918 orang.
“Tentu dari mereka ini kami harapkan, saat melakukan sosialisasi bisa menjangkau para calon keluarga. Yang tak kalah penting informasi bahaya stunting mesti disosialisasikan sejak dini. Dengan pemahaman informasi tersebut di masyarakat, kita berharap mudah-mudahan bisa dibarengi dengan turunnya angka stunting di Landak,” punkasnya.
Keluarga Berisiko Stunting di Landak mencapai 44 ribu lebih
Selasa, 14 Juni 2022 12:05 WIB